Kabar Liga Premier Inggris – Alasan Di Maria Tinggalkan Manchester
2 min read
Angel Di Maria hanya 1 musim berseragam Manchester United sebelum hengkang menuju Paris Saint-Germain. Hubungan dirinya dengan pelatih Louis van Gaal serta insiden percobaan perampokan di tempat kediamannya membuat winger Argentina tersebut harus meninggalkan Kota Manchester.
Pemain Timnas Argentina tersebut didatangkan MU dari Real Madrid dengan nilai hampir 60 juta poundsterling. Transfer tersebut memecahkan rekor pembelian pemain paling mahal dalam sejarak sepakbola di Inggris. Sayang, performa Angel Di Maria bersama Manchester United tidak sebanding dengan harganya.
DI Maria tidak dapat menyatu dengan gaya bermain yang diterapkan oleh Louis van Gaal sehingga dirinya kerap ditepikan atau hanya duduk di bench pemain cadangan MU. Akan tetapi, pada akhir 2014/2015, Angel DI Maria memberikan kontribusi yang cukup bagus dengan torehan 3 gol serta 11 assist, tidak hanya itu, Di Maria juga membantu MU untuk bisa finis di urutan ke-4.
Tidak hanya itu, Di Maria juga kerap bermasalah di luar lapangan. Kediaman Angel Di Maria bersama dengan anak serta istrinya, sempat dibobol oleh pencuri ketika sang pemilik rumah tidak berada di tempat.
Di Maria pun akhirnya hijrah menuju Paris Saint-Germain di musim panas ini dengan biaya 44,4 juta poundsterling. Harga yang jauh lebih murah jika dibandingkan ketika dirinya didatangkan dari Real Madrid.
“Hubunganku dengan Louis van Gaal tidak terlalu baik, jadi aku pikir keputusan untuk bergabung dengan PSG adalah sebuah solusi paling baik.”ungkap Di Maria ke Les Parisiens. “Usai kejadian pembobolan rumah, tidak mungkin saya terus bertahan. Keluargaku tidak merasa bahagia. Putriku juga menderita, jadi sangat penting bagi kami untuk hengkang.”imbuh Di Maria seperti yang telah dikutip Guardian.
“Jujur, aku tidak merasa bahagia. Awalnya, rasanya hanya sedikit akan tetapi selanjutnya beberapa hal menjadi lebih rumit. Kehidupan di Inggris jauh lebih rumit. Memang tidak mudah bagi beberapa orang asal Amerika Latin. Namun beberapa orang Amerika Latin baik-baik saja di Inggris tetapi ada juga yang kesulitan untuk melakukan adaptasi.”
