Kabar Internasional Terbaru – Negara Dilanda Konfik, Kondisi Warga Suriah Kian Memprihatinkan

Pihak Palang Merah menyebut bahwa kebutuhan dasar semisal sabun, pasta gigi erta tisu amat sangat membantu pada jutaan warga Suriah agar dapat hidup dengan lebih layak ketika konflik negara itu terus berlarut. Data terbaru yang dirilis oleh Palang Merah didapati bahwa hingga 16 juta lebih warga Suriah atau 60 persen lebih dari total penduduk negara itu membutuhkan bantuan. Palang Merah kini membuat kampanye baru demi membantu warga Suriah mendapat kebutuhan hidup dasar semisal pasta gigi, sabun, tisu serta pembalut bagi wanita.

Peter Walton selaku Kepala program internasional Palang Merah menyebut bahwa lembaganya hingga kini masih sanggup menyediakan makanan, air, serta layanan kesehatan juga penampungan untuk sedikitnya 3,5 juta orang, tetapi bantuan internasional masih diperlukan demi menyediakan kebutuhan dasar yang lain. “Bayangkan saja anak-anak yang harus ke sekolah pada pagi hari tetapi mereka tak dapat menggosok gigi, tak dapat mandi memakai sabun, ataupun tidak ada tisu maupun pembalut bagi wanita.” paparnya.

“Ini adalah kebutuhan dasar. Walaupun mereka mempunyai uang buat membeli, namun kenyataannya banyak toko yang tutup ataupun tak ada persediaaan. Andai kata ada, mereka, utamanya wanita serta anak-anak akan terancam situasi berbahaya jika harus keluar demi membeli kebutuhan tersebut.” terang Walton. Hingga bulan Maret, konflik sipil telah memasuki tahun yang keempat, konflik yang dikatakan oleh PBB menjadi krisis kemanusiaan terbesar semenjak Perang Dunia ke-2.

Sedikitnya 7,6 juta orang kehilangan rumah tinggal mereka erta 3,2 juta meninggalkan negeri tersebut. Jess Letch, seorang petugas bantuan Palang Merah telah membantu banyak orang Suriah di negara tetangganya, Lebanon serta Yordania. “Mayoritas dari mereka hidup dengan kondisi yang relatif aman, tetapi kondisi tersebut bisa saja berubah lagi dengan sangat mudah.” ujar Letch. Dia juga mengatakan bahwa ada banyak warga yang menghuni gedung yang telah ditinggal oleh pemiliknya, serta penginapan sementara maupun apartemen yang sudah penuh sesak dimana aliran listrik sangat terbatas serta tak ada simpanan air bersih.