Kabar Internasional – Surat Kabar Korea Utara Luncurkan Dua Headline Setelah Perjalanan Pompeo Dibatalkan

Surat kabar Korea Utara yang dimiliki negara pada hari Minggu (26/8) menuduh Amerika Serikat melakukan “perdagangan ganda” dan “menetaskan rencana kriminal” terhadap Pyongyang. Hal ini setelah Washington tiba-tiba membatalkan kunjungan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo.

Negosiasi semua telah menemui jalan buntu sejak KTT Presiden AS Donald Trump dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Singapura pada bulan Juni. Pompeo telah mendesak langkah nyata menuju pengabaian senjata nuklir Korea Utara, sementara Pyongyang menuntut Washington untuk membuat konsesi pertamanya sendiri. Surat kabar Rodong Sinmun Korea Utara mengatakan unit khusus AS yang bermarkas di Jepang sedang melakukan latihan udara yang ditujukan pada “infiltrasi ke Pyongyang”, mengutip saluran media Korea Selatan.

“Tindakan-tindakan semacam itu membuktikan bahwa AS sedang menancapkan rencana kriminal untuk melancarkan perang melawan DPRK dan melakukan kejahatan yang layak mendapatkan hukuman ilahi tanpa ampun jika AS gagal dalam skenario denuklirisasi DPRK yang tidak adil dan perampok dulu,” kata surat kabar itu.

“Kami tidak bisa tetapi mengambil catatan serius dari sikap perdagangan ganda dari AS karena sibuk melakukan latihan rahasia yang melibatkan unit khusus pembunuhan manusia sementara memiliki dialog dengan senyum di wajahnya,” katanya.

Seorang juru bicara di Kedutaan Besar AS di Seoul mengatakan dia tidak memiliki informasi tentang dugaan pengeboman di surat kabar. Juru bicara militer AS di Korea Selatan tidak segera tersedia untuk berkomentar. Editorial itu, yang tidak menyebut kunjungan Pompeo, mendesak Washington untuk menghentikan “pertaruhan militer tanpa tujuan” dan menerapkan perjanjian Singapura, di mana para pemimpin berjanji untuk bekerja menuju denuklirisasi lengkap Semenanjung Korea.

Sejak KTT itu, kedua belah pihak berjuang untuk mempersempit perbedaan dalam program senjata nuklir Korea Utara. Pyongyang menyerukan deklarasi perdamaian sebagai bagian dari jaminan keamanan yang dirancang untuk mendorongnya meninggalkan senjata nuklir dan rudal balistik, sementara administrasi Trump mengatakan kesepakatan damai dan konsesi lainnya hanya akan datang setelah lebih banyak kemajuan denuklirisasi.

Sebagian untuk meyakinkan Korea Utara, Trump membatalkan atau menunda latihan militer bersama dengan Korea Selatan, tetapi latihan yang lebih kecil terus berlanjut. Trump sebagian menyalahkan China karena kurangnya kemajuan dengan Korea Utara dan menyarankan bahwa pembicaraan dengan Pyongyang bisa ditahan sampai setelah Washington menyelesaikan perselisihan perdagangan dengan Beijing. China menyatakan “keprihatinan serius” tentang komentar Trump, yang disebut “tidak bertanggung jawab”.