Kabar Internasional – Sisi Memenangkan Masa Jabatan Kedua Sebagai Presiden Mesir

Presiden Mesir Abdel Fatah al-Sisi telah terpilih kembali untuk masa jabatan kedua. Setelah kampanye pemilihan di mana lima calon penantangnya dicegah dari mendapatkan dukungan pada pemungutan suara.

Hasil awal menunjukkan bahwa Sisi memenangkan sekitar 92% suara, dengan jumlah pemilih sekitar 41,5%. Dua puluh lima juta dari 60 juta pemilih terdaftar muncul selama tiga hari pemungutan suara yang berakhir pada hari Rabu, surat kabar milik negara Al-Ahram melaporkan. Dua puluh tiga juta suara untuk Sisi.

Surat kabar Akhbar el-Youm tidak melaporkan jumlah pemilih penuh tetapi mengatakan Sisi memenangkan 21,4 juta suara. Menurut surat kabar Al-Ahram, di samping 23 juta yang memberikan suara sah, 2 juta merusak kertas suara mereka.

Penantang utama Sisi adalah Mousa Mostafa Mousa, yang sebelumnya menyatakan bahwa dia “tidak di sini untuk menantang presiden” dan yang memasuki perlombaan pada menit terakhir setelah lima calon penantang lainnya diblokirdari mendapatkan pada pemungutan suara.

Mousa mengakui kekalahannya pada Rabu malam, mengatakan kepada sebuah stasiun TV ia berharap 10% suara. “Tapi saya tahu popularitas besar dari Sisi Presiden,” katanya. Penantang lain yang lebih besar dan lebih berat semuanya dikesampingkan, ditahan atau ditarik keluar.

Sebagai panglima militer, Sisi menggulingkan presiden pertama yang dipilih secara bebas Mesir, Islamis Mohamed Morsi , setelah unjuk rasa massal di tahun 2013, kemudian melanjutkan untuk memenangkan jabatan pertamanya pada tahun 2014 dengan 96,9% suara.

Tingkat partisipasi sebesar 47% dalam pemilihan tahun itu lebih tinggi daripada tahun ini 40% meskipun ada seruan dari Sherif Ismail, perdana menteri, bagi para pemilih untuk memenuhi tugas patriotik mereka.

Boikot yang tidak bisa menunjukkan alasan yang baik untuk tidak pergi ke tempat pemungutan suara bisa menghadapi denda hingga 500 pound Mesir (£ 20), komisi pemilihan telah memperingatkan. Pada konferensi pers, pejabat komisi pemilu Mahmud al-Sherif mengatakan tidak ada pelanggaran hukum pemilihan Mesir.

Kelompok oposisi menyerukan boikot terhadap pemungutan suara pekan ini, yang mereka beri label fasad. Tidak ada debat kepresidenan dan Sisi sendiri tidak muncul di acara kampanye resmi, meskipun ia berbicara di sejumlah upacara.

Dalam wawancara beberapa hari sebelum pemungutan suara, Sisi mengatakan bahwa dia berharap ada lebih banyak kandidat, menyangkal peran apa pun dalam upaya untuk mencegah mereka.