Kabar Internasional – Rusia Selidiki Kasus Pembersihan Gay Di Chechnya

Pejabat Rusia secara aktif menyelidiki klaim pembersihan seorang pria gay di Chechnya. Sebuah proses yang dapat menimbulkan pertikaian antara Moskow dan orang kuat Kremlin yang didukung oleh pendukungnya, Ramzan Kadyrov.

Puluhan pria yang berada di republik selatan dilaporkan telah ditahan di luar hukum dan mendapatkan penyiksaan sebagai bagian dari kampanye melawan pria gay di Chechnya yang dimulai beberapa bulan yang lalu. Banyak yang melarikan diri dan memilih untuk bersembunyi di daerah lain di Rusia atau telah pergi ke luar negeri.

Cerita tersebut pada awalnya dilaporkan oleh surat kabar Rusia, Novaya Gazeta dan telah dikonfirmasi olehThe Guardian, yang telah berbicara dengan empat pria gay yang telah terjebak dalam kampanye tersebut. Salah seorang pria menceritakan pemukulan dan penyiksaan menggunakan sengatan listrik di sebuah penjara rahasia di mana dia ditahan lebih dari seminggu.

Seringkali pemerintahan federal menutup mata terhadap pelanggaran hal asasi manusia yang sering terjadi di Chechnya Kadyrov, namun tampaknya skala pembulatan dan protes internasional telah menghasilkan respon terpadu dari pemerintahan pusat Rusia.

Pada bulan Mei yang lalu, kanselir Jerman, Angela Merkel, telah mendesak Vladimir Putin untuk melakukan investigasi penuh terhadap laporan tersebut.

Elena Milashina, seorang wartawan Novino Gazeta yang memecahkan cerita tersebut mengatakan bahwa Putin telah diberitahu  mengani permasalahan ini oleh ombudsman hak asasi manusia Rusia, Tatyana Miskalkova dan ada bukti bahwa penyidik Rusia berusaha untuk melakukan penyelidikan hingga dasar dari tuduhan tersebut.

Penyidik yang melakukan pemeriksaan terhadap tuduhan tersebut, Igor Sobol, telah mendapatkan promosi dalam beberapa hari terakhir, mungkin merupakan sinyal lain bahwa pihak yang berwenang akan menangani kasus ini dengan serius.

Banyak orang di Moskow merasa bosan dengan kemerdekaan de facto Kadyrov yang senang menjalankan Chechnya sebagai wilayah pribadinya dengan imbalan kesetiaan di atas kertas kepada Putin. Namun presiden Rusia tersebut tetap setia kepada Kadyrov, dan percaya bahwa dia adalah orang satu-satunya yang bisa menjamin kedamaian di Chechnya. Rusa sendiri telah berjuang dalam dua peperangan dalam dua dekade terakhir untuk mempertahankan kontrol daerah tersebut.