Kabar internasional – Pompeo Sebut Sanksi Korea Utara Tetap, Sampai Denuklirisasi Lengkap
2 min read
Sanksi yang keras akan tetap ada di Korea Utara sampai denuklirisasi lengkap, kata menteri luar negeri AS mengatakan pada hari Kamis (14/6). Tampaknya hal ini bertentangan dengan pandangan Korea Utara bahwa proses yang disepakati pada pertemuan puncak pekan ini akan dilakukan bertahap dan timbal balik.
Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengeluarkan pernyataan bersama setelah pertemuan Singapura mereka yang menegaskan kembali komitmen Utara untuk “bekerja menuju denuklirisasi lengkap Semenanjung Korea”, mengakhiri latihan militer gabungan AS-Korea Selatan dan memberikan jaminan AS keamanan ke Korea Utara.
“Presiden Trump telah sangat jelas tentang sekuensing denuklirisasi dan bantuan dari sanksi,” Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan kepada wartawan setelah bertemu dengan presiden Korea Selatan dan menteri luar negeri Jepang di Seoul.
“Kita akan mendapatkan denuklirisasi lengkap; hanya dengan begitu akan ada bantuan dari sangsi, ”katanya.
Media pemerintah Korea Utara melaporkan pada hari Rabu bahwa Kim dan Trump telah mengakui prinsip “langkah demi langkah dan tindakan simultan” untuk mencapai perdamaian dan denuklirisasi di semenanjung Korea. Pernyataan KTT tidak memberikan rincian tentang kapan Pyongyang akan menghentikan program senjata nuklirnya atau bagaimana pembongkarannya dapat diverifikasi.
Skeptis tentang seberapa banyak pertemuan yang dicapai menunjukkan pandangan pemimpin Korea Utara yang telah lama dipegang bahwa senjata nuklir adalah pertahanan terhadap apa yang ditakutkannya adalah rencana AS untuk menggulingkan dan menyatukan semenanjung Korea. Namun, Presiden Korea Selatan, Moon Jae-In, mengatakan dunia, melalui KTT, telah lolos dari ancaman perang, menggemakan penilaian optimis Trump tentang pertemuannya dengan Kim.
“Ada banyak analisis tentang hasil KTT, tetapi saya pikir yang paling penting adalah bahwa orang-orang di dunia, termasuk orang-orang di Amerika Serikat, Jepang, dan Korea, semuanya telah mampu melarikan diri dari ancaman perang, senjata nuklir dan rudal, ”kata Moon pada Pompeo.
Pompeo bersikeras Pyongyang berkomitmen untuk menyerahkan persenjataan nuklirnya tetapi mengatakan akan “menjadi proses, bukan yang mudah”. Kim Jong Un yang mengerti menyingkirkan persenjataan nuklirnya perlu dilakukan dengan cepat dan hanya akan ada bantuan dari sanksi AS yang ketat terhadap Korea Utara setelah “denuklirisasi lengkapnya”, kata Pompeo.
