Kabar Internasional – Pemimpin ANC Bertemu untuk Putuskan Masa Depan Presiden Jacob Zuma

Pemimpin partai ANC yang berkepentingan di Afrika Selatan akan bertemu untuk menentukan masa depan Presiden Jacob Zuma. Komite Eksekutif Nasional (NEC) kemungkinan akan memintanya untuk mundur, kata Koresponden BBC Afrika Andrew Harding.

Presiden ANC Cyril Ramaphosa mengakui pada hari Minggu bahwa masalah tersebut menyebabkan “perpecahan dan perselisihan”. Zuma, 75, menghadapi sejumlah tuduhan korupsi setelah sembilan tahun berkuasa.

“Kami tahu Anda ingin penutupan,” kata Ramaphosa kepada kerumunan, yang telah berkumpul untuk menandai 100 tahun sejak kelahiran presiden kulit hitam pertama negara itu, Nelson Mandela.

“Seperti yang telah Anda semua dengar, Komite Eksekutif Nasional ANC akan bertemu besok … dan karena orang-orang kita menginginkan masalah ini selesai, NEC akan melakukan hal itu dengan tepat,” kata Ramaphosa dalam demonstrasi di Cape Town pada Minggu.

Dia mengakui ANC menderita “masa sulit, perpecahan dan perselisihan”, dan mengatakan bahwa dia ingin menggantinya dengan “awal yang baru”. Dia berjanji untuk mengatasi korupsi yang telah merusak masa jabatan Zuma.

Ramaphosa mendesak orang-orang Afrika Selatan untuk mengembalikan nilai-nilai yang Mandela – juga dikenal sebagai Madiba – berdiri untuk, dan mengatakan bahwa mereka yang telah mencuri aset negara akan dibawa ke pengadilan.

“Kita harus bekerja sama seperti Madiba mengajari kita untuk menekan batas kemiskinan, pengangguran dan ketidaksetaraan,” katanya.

Pertemuan NEC dibatalkan minggu lalu setelah pembicaraan langsung antara Zuma dan Ramaphosa, yang merupakan wakil presiden sekaligus pemimpin partai yang baru. Zuma telah menolak tekanan yang meningkat untuk berhenti sejak Desember, ketika Ramaphosa menggantikannya sebagai pemimpin ANC (African National Congress). Kepresidenan Zuma telah dibayangi oleh tuduhan korupsi.

Dalam beberapa tahun terakhir hubungannya dengan keluarga Gupta kelahiran India yang kaya, yang diduga telah mempengaruhi pemerintah, telah menyebabkan popularitasnya merosot. Baik Zuma dan Guptas membantah tuduhan tersebut.

Tuduhan terhadap Zuma

• 2005: Dibebankan dengan korupsi atas kesepakatan senjata multi-miliar dolar 1999 – dakwaan turun sesaat sebelum menjadi presiden pada tahun 2009
• 2016: Perintah pengadilan dia harus dikenai hukuman 18 tuduhan korupsi atas kesepakatan tersebut
• 2016: Aturan pengadilan dia melanggar sumpah jabatannya dengan menggunakan uang pemerintah untuk mengupgrade rumah pribadi di Nkandla – dia telah melunasi uangnya.
• 2017: Pelindung publik Afrika Selatan mengatakan bahwa dia harus menunjuk penyelidikan yang diajukan oleh hakim atas tuduhan yang dia dapatkan dari hubungan dengan keluarga kaya Gupta – dia menyangkal tuduhan, seperti juga Guptas
• 2018: Zuma menyetujui sebuah penyelidikan