Sat. Apr 22nd, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Pemberontak Menyerang Pos Polisi di Hari Kemerdekaan Myanmar

2 min read

Pemberontak Menyerang Pos Polisi di Hari Kemerdekaan Myanmar – Sekumpulan pemberontak dikabarkan menyerang empat pos polisi di negara bagian Rakhine, Myanmar. insiden berlangsung kala negara itu masih merayakan Hari kemerdekaan.

Diambil dari The Guardian pada Minggu (6/1), sebanyak 13 orang meninggal, terdiri dari beberapa besar personel polisi, serta tiga orang penduduk sipil.

Kantor informasi resmi Myanmar menerangkan empat pos polisi di Kota Buthidaung di utara Rakhine, diserang oleh ratusan personel militan arakan kelompok pengacau yang mengharapkan otonomi lebih besar, sehabis matahari terbit pada Jumat 4 Januari.

Tiga belas polisi meninggal serta sembilan lainnya luka-luka saat polisi terdesak meninggalkan dua pos. saat ini, bersama dengan dukungan tentara Myanmar, mereka tengah melaksanakan pembersihan di kawasan serangan itu.

Juru cakap tentara Myanmar, Zaw Min Tun, menerangkan para pemberontak menyerang pos-pos polisi di dekat pinggiran dengan Bangladesh.

Etnis nasional, menurut Min Tun, merujuk pada beberapa kelompok etnik Buddha yang bermukim di negara bagian Rakhine. tak seperti kalangan muslim Rohingnya, yang berterus terang sama-sama asli setempat, mereka diberikan warga kebangsaan resmi oleh negara Myanmar.

Di lain pihak, juru bicara angkatan arakan, Khine Thu Ka, mengkonfirmasi serangan itu serta menerangkan kalau para anggotanya sudah membawa pergi tujuh jenazah.

Thu Ka juga menerangkan kalau pihaknya sudah membebaskan paling tidak 12 personel pasukan keamanan yang ditahan selagi bentrokan dengan pemerintah.

Serangan kepada empat pos polisi itu, imbuh Thu Ka, adalah balasan atas operasi angkatan bersenjata Myanmar yang menyasar militan arakan di beberapa minggu terakhir, yang juga menargetkan penduduk sipil.

Bentrokan pernah berlangsung di negara bagian Rakhine pada awal Desember kemarin, antar pasukan pemerintah dan juga militan arakan.

Negara bagian Rakhine sendiri ditempati oleh kebanyakan masyarakat menganut Buddha, tapi pasukan arakan tak mengatakan agama menjadi sebab pemberontakannya.

Rakhine juga dikenal oleh dunia internasional menjadi area paling bergolak di Myanmar, di mana dari 2017 kemarin, berlangsung kisruh tak berujung antar masyarakat setempat serta gerilyawan muslim Rohingya, akibatnya mewajibkan ratusan ribu penduduk etnik terkait melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh.

Sementara itu itu, bentrokan terpisah antar tentara Myanmar serta militan arakan mewajibkan 2.500 penduduk awam setempat pergi pada akhir tahun kemarin, lapor PBB.

Militan arakan menyatakan telah berperang selama nyaris satu dekade buat menuntut otonomi lebih di tanah arakan, nama lain buat negara bagian Rakhine. situasi itu melihat pada catatan keberadaan pemerintahan dengan nama serupa, yang berdaulat di area tepi laut barat Myanmar sampai abad ke-18.

Militan arakan ialah salah satu dari sebagian regu pemberontak bersenjata yang berasal dari etnik minoritas di area pinggiran keras antara Myanmar serta Bangladesh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *