Kabar Internasional – Pangeran Arab Akan Bertemu dengan PM Inggris

Pangeran mahkota Arab Saudi memulai kunjungan tiga hari ke Inggris di tengah demonstrasi yang direncanakan terhadap peran negaranya dalam perang di Yaman. Mohammed bin Salman, 32, dipandang oleh beberapa orang sebagai kekuatan modernisasi di Gulf State.

Dia dijadwalkan mengadakan pembicaraan dengan Theresa May dan makan siang dengan sang Ratu. Inggris berharap untuk memanfaatkan pembukaan ekonomi Saudi namun No 10 mengatakan bahwa PM tersebut juga akan mengungkapkan “keprihatinan mendalam” pada situasi kemanusiaan di Yaman.

Demonstran diperkirakan akan melakukan demonstrasi di luar Downing Street melawan pembunuhan warga sipil Yaman dalam serangan udara oleh sebuah koalisi multinasional yang dipimpin oleh Saudi – yang didukung oleh Inggris dan AS – yang memerangi gerakan pemberontak Houthi

Pangeran mahkota, yang dianggap sebagai pewaris dugaan Raja Salman berusia 82 tahun, melakukan kunjungan pertamanya ke Inggris sejak mengambil peran tahun lalu. Dia juga akan makan malam bersama Pangeran Wales dan Duke of Cambridge.

Dia dikreditkan dengan memulai reformasi ekonomi dan sosial di kerajaan gurun konservatif, seperti pencabutan larangan mengemudi wanita yang akan datang. Dia juga meluncurkan drive anti-korupsi yang melihat pangeran, menteri dan pengusaha berpengaruh ditahan dan menghasilkan sekitar $ 106 milyar (£ 76 miliar) di permukiman.

Namun, banyak yang mengkritik keputusannya untuk campur tangan di Yaman dan memberlakukan blokade de facto dari negara tetangga Qatar, dan juga menindak lawan lawan dari kebijakannya. Sebuah Dewan Kemitraan Strategis yang baru akan dibentuk yang diharapkan dapat membawa pada investasi Saudi di dan melalui Inggris sampai £ 100 miliar selama 10 tahun ke depan.

Ketika pemula yang relatif baru di panggung dunia ini tiba di London pada tur global pertamanya sejak menjabat, dia akan diberi karpet merah yang paling merah. Pangeran Mahkota mencari dukungan internasional untuk reformasi ekonomi internalnya sementara pada saat yang sama mencoba menawarkan kepastian kepada investor internasional yang gugup.

Dan pemerintah Inggris ingin mengubah hubungan keamanan dan pertahanan menjadi satu yang mencakup hubungan ekonomi yang lebih luas juga. Inggris juga memiliki selera makan yang tidak malu-malu untuk investasi dari Arab Saudi.

Dengan kata lain, Inggris pasca-Brexit membutuhkan sekutu, pasar dan uang – dan orang-orang Saudi tinggi dalam daftar keinginan Inggris.