Thu. Apr 20th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Korea Selatan Anggap Pemerintah Bertanggung Jawab Atas Tenggelamnya Feri Tahun 2014

2 min read

Pengadilan Korea Selatan pada hari Kamis (19/7) mengakui tanggung jawab pemerintah atas tenggelamnya feri Sewol tahun 2014, yang menewaskan 304 orang, terutama anak-anak sekolah. Pengadilan pun memerintahkan untuk memberi kompensasi kepada keluarga korban. Penyelamatan gagal dan korban anak-anak di salah satu ekonomi Asia yang paling maju secara teknis mengejutkan dan membuat marah warga Korea Selatan, dan administrasi mantan Presiden Park Geun-hye adalah fokus dari sebagian besar kemarahan.

Kapal feri itu secara struktural tidak sehat, kelebihan muatan dan perjalanan terlalu cepat pada gilirannya ketika terbalik di lepas pantai barat daya pada 16 April 2014, para penyelidik mengatakan, membuat bangsa ini tenggelam dalam kesedihan yang mendalam selama berbulan-bulan. Pengadilan Distrik Pusat Seoul memerintahkan agar setiap keluarga menerima 200 juta won ($ 177.000) untuk setiap korban, dan kompensasi tambahan mulai dari 5 juta ($ 4.400) hingga 80 juta won ($ 70.000) untuk setiap anggota keluarga.

“Para korban meninggal ketika menunggu penyelamatan di dalam kapal, tanpa mengetahui tentang situasi rinci,” kata Hakim Lee Sang-hyun dalam dokumen pengadilan.

“Tapi setelah lebih dari empat tahun, perselisihan masih berlanjut pada siapa yang bertanggung jawab atas tenggelamnya dan kompensasi.”

Tidak segera jelas apakah pemerintah dan operator feri akan mengajukan banding terhadap keputusan tersebut. Sekelompok 354 anggota keluarga yang ditinggalkan dari 118 siswa telah mengajukan gugatan pada tahun 2015 terhadap pemerintah dan operator feri, Chonghaejin Marine, setelah menolak kesepakatan kompensasi yang menutup opsi tindakan hukum.

Chonghaejin Marine membebani Sewol dan awaknya meninggalkan feri yang terserang setelah mengatakan kepada para penumpang untuk tetap berada di kabin mereka, kata dokumen pengadilan. The Coast Guard juga gagal mempertahankan kendali kapal dan menyelamatkan penumpang, tambahnya.

Lebih dari dua pertiga dari 476 penumpang di atas Sewol adalah para siswa dalam perjalanan sekolah, banyak di antaranya meninggal karena terperangkap di kapal mengikuti arahan awak. Putusan Kamis adalah “hanya permulaan” dari perjuangan keluarga untuk kebenaran, kata Jeon Myung-sun, yang memimpin sebuah asosiasi keluarga korban.

“Kami tidak puas,” kata Jeon kepada Reuters. “Pengadilan tidak menerima argumen kami bahwa kantor kepresidenan melanggar hukum, sebagai menara kontrol untuk bencana nasional. Kami akan membesarkannya lagi dalam banding.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *