Wed. Apr 12th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Kompetisi Teknologi dan Inovasi Luar Angkasa Antara AS-China

3 min read

Kompetisi Teknologi dan Inovasi Luar Angkasa Antara AS-China – Pada masa pertempuran dingin, mata Amerika Serikat tertuju pada roket serta satelit milik uni Soviet. akan tetapi, di separuh tahun terakhir ini, program luar angkasa china lah yang mulai membahayakan para pakar strategi AS.

Diberitakan dari AFP, militer pembebasan rakyat maupun angkatan nasional china kala ini yang memegang kontrol atas roket luar angkasa yang meluncur. bila dihitung, kala ini china mengeluarkan roket jauh lebih banyak dari negara lain.

Sepanjang 2018, china mengeluarkan 39 roket, sementara itu AS 31 roket, menyusul 20 roket oleh Rusia dan juga 8 oleh Eropa.

Puncaknya, awal 2019 ini china sukses melabuhkan penjelajah ruang angkasa di sisi tergelap bulan, maupun sisi terjauh yang sempat dijangkau oleh orang bumi. Penjelajahan ini jadi yang pertama dijalankan di dunia.

Rencananya, china bakal mendirikan stasiun ruang angkasa yang dapat memutari satu dekade nanti. agenda jangka panjang, mereka menginginkan bisa menaruh taikonaut di bulan untuk melaksanakan moonwalk pertama semenjak 1972.

China sebenarnya tercatat menghabiskan lebih banyak buat program luar angkasa sipil serta tentara bila dibanding Rusia serta Jepang. organisasi Kerjasama Ekonomi serta pembangunan memprediksi anggaran china pada 2017 kira-kira US$8, 4 miliar.

Analis konsultan Bryce space and Technology, Phil Smith mengungkapkan jumlah itu sesungguhnya jauh lebih sedikit dari perhitungan AS buat program luar angkasa tentara serta sipilnya kira-kira US$48 miliar.

Akan tetapi, lebih dari dua kali lipat anggaran sipil Rusia, yang sudah dipotong jadi US$3 miliar.

Menanggulangi kelambatan separuh dekade, para pemimpin china sudah secara begitu terstruktur mereplikasi tingkatan pembangunan ruang yang dijangkau oleh negara-negara besar lainnya.

Satelit pertama pada 1970, tujuan luar angkasa berawak pertama pada 2003, docking pertama dari pesawat ruang angkasa berawak ke modul yang mengelilingi di 2012, serta aktivasi sistem navigasi satelit BeiDou, tanggapan china untuk GPS.

“Bila mereka meneruskan lintasan ini, mereka bakal dengan pesat mengungguli Rusia dalam kondisi kinerja teknologi luar angkasa mereka,” tutur Todd Harrison, seseorang ahli program ruang angkasa tentara di pusat studi strategis serta Internasional di Washington.

Sumber daya Bulan
Kala ini, untuk pasar satelit komersial, china sebenarnya belum jadi intimidasi. lantaran, pasar komersial masih konsisten didominasi oleh sebagian industri AS serta Eropa seperti halnya SpaceX dan Arianespace.

Tidak cuma itu, kesuksesan china di penjelajahan ruang angkasa juga belum melewati kesuksesan AS. Kepala NASA memberikan selamat pada china atas pendaratannya di Change-4 Moon. akan tetapi, AS selalu tidak dapat membuat kerjasama dengan china.

Salah satu hukum AS tahun 2011 cegah kerjasama ruang angkasa dengan Beijing, walaupun konferensi bisa mengangkat prasyarat itu.

Kompetisi sebenarnya terdapat di dua aspek yaitu jangka pendek perihal pemanfaatan ruang oleh tentara serta jangka panjang tentang pemanfaatan sumber daya di ruang angkasa.

Penambangan mineral maupun air di Bulan maupun di asteroid, terpenting untuk memperoleh bahan bakar untuk roket, masih jauh, tapi para start-up Amerika telah bergerak di situ.

Tak seperti halnya perang Dingin, penundukan ruang yang baru digelar sebagian besar dalam kehampaan hukum.

Pada 1960-an serta 1970-an, Washington serta Moskow merundingkan beberapa kesepakatan perihal ruang, terpenting untuk menjamin aktivitas sama ilmiah serta untuk cegah senjata pemusnah massal di ruang angkasa.

“Kesepakatan sangat samar untuk betul-betul yakin apa hasil hukum untuk suatu seperti penambangan luar angkasa, tutur Frans von der Dunk,” seseorang guru besar hukum ruang angkasa di Universitas Nebraska-Lincoln.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *