Tue. Apr 11th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Internasional – Komandan Garda Revolusi Iran dan Seorang Pejuang Lainnya, Terbunuh di Suriah

2 min read

Seorang komandan di Garda Revolusi elit Iran dan seorang pejuang Iran tingkat bawah telah terbunuh. Melawan negara Islam di Suriah dalam beberapa hari ini, media Iran melaporkan pada hari Minggu (19/11).

Pengawal Revolusi, kekuatan militer Iran yang paling kuat yang juga mengawasi sebuah kerajaan ekonomi bernilai miliaran dolar, telah berjuang untuk mendukung presiden Suriah Bashar al-Assad selama beberapa tahun. Seorang pejabat Iran mengatakan kepada kantor berita Tasnim tahun lalu bahwa lebih dari 1.000 orang Iran telah terbunuh di Suriah. Anggota senior Garda telah termasuk di antara mereka yang terbunuh.

Kheyrollah Samadi, seorang komandan Garda yang memimpin sebuah unit di Suriah, tewas pada hari Kamis (16/11) dalam pertempuran di wilayah Albu Kamal, yang berbatasan dengan Irak, menurut Fars News. Samadi tewas dalam bentrokan dengan negara Islam, menurut situs berita Ghatreh. Media Iran sebelumnya telah melaporkan pertempuran di wilayah antara sekutu milisi Syiah Iran dan negara Islam.

Tentara Suriah dan sekutu-sekutunya memegang kendali penuh atas Albu Kamal, kota penting terakhir di Negara Islam di Suriah, sebuah layanan berita militer yang dilakukan oleh Hizbullah pada hari Minggu (19/11). Samadi, yang bertempur dalam perang Iran-Irak selama tahun 1980an dan telah pensiun dari militer Iran sebelum masuk untuk pergi ke Syria, dibunuh oleh sebuah ledakan mortar, kata kantor berita Fars News. Situs berita Iran memasang gambar pada hari Minggu (19/11) di Samadi bersama Qassem Soleimani, kepala cabang Garda yang bertanggung jawab atas operasi di luar Iran.

Petarung tingkat rendah Iran, Mehdi Movahednia, tewas pada hari Sabtu (18/11) dalam bentrokan dengan Negara Islam di kota Mayadin di Suriah timur, Fars News melaporkan. Pengawal Revolusi pada awalnya diam tentang peran mereka dalam konflik Suriah.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, karena korban telah meningkat, mereka semakin blak-blakan mengenai pertunangan mereka, membingkainya sebagai perjuangan eksistensial melawan pejuang Muslim Sunni di Islamic Countries yang melihat kaum Syiah, mayoritas penduduk Iran, sebagai orang-orang yang murtad. Di situs web yang terkait dengan Garda, anggota organisasi tersebut terbunuh di Suriah dan Irak dipuji sebagai pelindung situs suci Syiah dan diberi label “pembela tempat suci”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *