Kabar internasional – Dengan Presidensi yang Terlihat, Bolsonaro Tersandung Kasus Tuduhan Dana Kampanye

Awal pekan ini, calon presiden sayap kanan Brasil Jair Bolsonaro mengatakan bahwa kepresidenan itu “dalam jangkauan.” Hanya sehari kemudian, Bolsonaro harus menyangkal bahwa ia terlibat dalam kecurangan yang sama yang sering dituduhkan lawan kirinya sebagai otak.

Meskipun meningkatkan kepemimpinannya dalam jajak pendapat atas kandidat Partai Pekerja Kiri (PT) Fernando Haddad pada hari Kamis (18/10), Bolsonaro dipaksa untuk menyangkal tuduhan oleh Haddad bahwa ia telah meminta para pemimpin bisnis di sebuah makan malam di Sao Paulo untuk dana untuk membayar pesan propaganda massal di WhatsApp, yang akan menjadi pelanggaran keuangan kampanye. PT mengajukan pengaduan resmi ke pengadilan pemilu yang meminta penyelidikan, menyuntikkan dosis ketidakpastian ke dalam pemilihan yang tampak semakin berat dalam beberapa minggu terakhir.

Bolsonaro telah melanda gelombang kemarahan selama bertahun-tahun korupsi, dan meningkatnya kekerasan, menuduh PT, yang menguasai Brasil selama 13 dari 15 tahun terakhir, menghancurkan Brasil dan membunuh ekonominya. Kandidat anti-pembentukan, yang telah mewakili negara bagian Rio de Janeiro sebagai anggota kongres federal selama hampir tiga dekade, telah memenangkan pendukung berkat karier yang tidak tercemar oleh tuduhan korupsi. Meskipun demikian, penasihat ekonomi utamanya sedang diselidiki oleh jaksa federal atas tuduhan penipuan terkait dengan dana pensiun perusahaan yang dikelola negara, yang menggarisbawahi skala pembusukan di lanskap politik Brasil.

Surat kabar Folha de S.Paulo melaporkan pada hari Kamis bahwa pendukung Bolsonaro yang baik telah membayar untuk pengiriman pesan oleh agen pihak ketiga, dengan masing-masing menghabiskan hingga 12 juta reais ($ 3,26 juta) untuk menyebarkan puluhan ribu iklan serangan. Laporan itu memberi energi kepada Haddad, yang mengatakan bahwa pihaknya memiliki saksi yang mengatakan Bolsonaro meminta para pemimpin bisnis untuk membayar secara tunai untuk pengiriman pesan massal, yang ia gambarkan sebagai sumbangan kampanye yang tidak diumumkan. Perwakilan untuk WhatsApp, yang dimiliki oleh Facebook Inc, mengatakan bahwa laporan itu ditanggapi serius.

Propaganda kampanye telah membanjiri media sosial di Brasil menjelang pemilihan tanggal 28 Oktober dalam pemilihan presiden. Masalah berita palsu dan penyalahgunaan media sosial telah menjadi keprihatinan yang berkembang dalam pemilihan di seluruh dunia, dan perusahaan teknologi telah berada di bawah tekanan untuk membatasi misinformasi. Tidak jelas efek apa, jika ada, tuduhan-tuduhan terhadap jajak pendapat. Sebuah survei Datafolha, diambil sebelum tuduhan pendanaan kampanye dipublikasikan, menunjukkan Bolsonaro memiliki 59 persen dukungan pemilih, dibandingkan dengan 41 persen untuk Haddad. Bolsonaro memiliki 58 persen versus 42 persen untuk Haddad minggu lalu.