Kabar Internasional – Bom Minibus Sebabkan Banyak Korban Di Kota Afghanistan Selatan

Sebuah minibus yang penuh dengan bahan peledak meledak di kota Kandahar, Afghanistan selatan, pada hari Selasa (22/5). Kejadian ini menyebabkan puluhan korban berjatuhan, kata para pejabat. Hal ini karena pertempuran berlanjut di seluruh negeri selama bulan suci Ramadhan. Ledakan itu, di dekat salah satu pasar utama kota, mengirimkan awan debu dan asap besar ke udara.

Nematullah Barak, kepala rumah sakit Mirwais di Kandahar, mengatakan enam orang tewas dan 30 lainnya luka-luka, termasuk beberapa anak-anak, telah dibawa masuk. Sebuah pernyataan dari dinas intelijen NDS mengatakan bahwa minibus, yang penuh dengan bahan peledak, ditemukan di sebuah bengkel mekanis terbuka yang besar tetapi meledak sebelum dapat dijinakkan. Tidak ada klaim tanggung jawab segera.

Ratusan orang telah tewas atau terluka dalam serangan bom bereputasi tinggi sejak awal tahun, banyak di ibukota Kabul, tetapi kota-kota provinsi juga telah dipukul sebagai Taliban, berusaha untuk menerapkan kembali kekuasaan Islam garis keras, telah meningkatkan pertempuran di negara. Provinsi Kandahar, di perbatasan dengan Pakistan, adalah pusat utama budidaya opium dan kubu Taliban tetapi kota itu baru saja relatif aman.

Ledakan hari Selasa (22/5) terjadi ketika Taliban mendorong maju dengan serangan musim semi mereka, yang diluncurkan bulan lalu, dengan pertempuran di wilayah lain di negara itu. Sebanyak tujuh polisi tewas dalam bentrokan pada Senin malam antara pasukan keamanan dan Taliban di provinsi barat daya Ghazni, tempat gerilyawan telah memotong jalan raya utama dengan provinsi tetangga Paktika, kata para pejabat.

Arif Noori, juru bicara gubernur provinsi, mengatakan pasukan Taliban yang besar, yang dipersenjatai dengan senjata berat, menyerang posisi pemerintah di lima distrik di provinsi itu Senin malam, dengan pertempuran berlanjut hingga fajar. Gerilyawan membakar markas polisi di distrik Jaghato, katanya.

Pertempuran terbaru bertepatan dengan laporan pemerintah AS yang menemukan beberapa tanda kemajuan sejauh ini tahun ini, dengan pertempuran yang meluas di seluruh negeri dan ratusan korban dari serangan profil tinggi di Kabul dan kota-kota lainnya. Para pejabat keamanan mengatakan kekerasan diperkirakan akan meningkat ketika persiapan berlanjut untuk pemilihan parlemen yang dijadwalkan Oktober.