Kabar Internasional – AS Pimpin Kapal Perang dalam Game Perang Pertahanan di Jepang

Jet-jet tempur AS melesat di Pasifik Barat pada Sabtu (3/11) ketika kapal induk USS Ronald Reagan yang bertenaga nuklir bergabung dengan kapal perusak Jepang dan sebuah kapal perang Kanada. Hal ini untuk pertandingan perang kesiapan tempur terbesar yang pernah dipentaskan di dan di sekitar Jepang.

Jepang dan Amerika Serikat telah memobilisasi 57.000 pelaut, marinir, dan penerbang untuk latihan Keen Peden dua tahunan, 11.000 lebih dari pada tahun 2016, dengan simulasi pertempuran udara, pendaratan amfibi, dan latihan pertahanan rudal balistik. Kontingen Jepang yang terdiri atas 47.000 personel mewakili seperlima pasukan bersenjata nasional.

“Kami di sini untuk menstabilkan, dan mempertahankan kemampuan kami jika diperlukan. Latihan seperti Keen Sword adalah persis hal yang perlu kita lakukan, ”Laksamana Muda Karl Thomas, komandan kelompok pemogokan pembawa, mengatakan saat jumpa pers di fokulum Reagan saat jet tempur F-18 terlempar dari dek penerbangan di atas dia. Delapan kapal lainnya bergabung dengan kapal induk untuk latihan perang anti kapal selam dalam unjuk kekuatan di perairan yang ketakutan Washington dan Tokyo akan semakin berada di bawah pengaruh Beijing.

“Aliansi AS-Jepang sangat penting untuk stabilitas di wilayah ini dan Indo Pasifik yang lebih luas,” Laksamana Muda Hiroshi Egawa, komandan kapal Jepang mengatakan di atas kapal Reagan

Berbasis di Yokosuka dekat Tokyo, itu adalah kapal perang AS terbesar di Asia, dengan awak 5.000 pelaut dan sekitar 90 pesawat tempur F-18 Super Hornet. Kapal pasokan angkatan laut Kanada juga mengambil bagian dalam Keen Sword bersama dengan fregat yang berlayar dengan Reagan pada hari Sabtu (3/11).

Partisipasi Kanada mengambil latihan bilateral yang dimulai pada tahun 1986 “ke dalam dunia latihan multilateral,” atase pertahanan Kanada di Jepang, Kapten Hugues Canuel mengatakan di Tokyo. Partisipasi dalam Keen Sword, tambahnya, mencerminkan keinginan Kanada untuk memiliki kehadiran militer di Asia. Kanada bukan satu-satunya negara barat yang ingin mengambil peran keamanan yang lebih besar di kawasan ini. Inggris dan Perancis juga mengirim lebih banyak kapal karena kehadiran militer China di Laut Cina Selatan tumbuh dan pengaruhnya atas Indo Pasifik dan rute perdagangan utamanya meluas. Pengamat Inggris, Perancis, Australia dan Korea Selatan juga akan memantau Keen Sword, yang dimulai hari Senin (5/11) dan berakhir pada hari Kamis (8/11).