Kabar Hangat Nasional – Tikus Bandara Kian Brutal

Bandara yang ada di Indonesia nampaknya semakin jauh dari kesan aman. Tindak pembobolan tas bagasi milik penumpang pesawat tak kunjung dapat teratasi. Bahkan lebih parahnya, tas bagasi berwraping serta digembok rapat masih saja dibobol ‘tikus’ bandara ini. Kasus terbaru aksi pembobolan kini dialami kerabat dari Hidayat Setiaji awal Januari yang lalu. Zuriyati, saudara dari Hidayat, terbang dengan maskapai milik Lion Air JT 391 Pekanbaru- Jakarta. Ia mendapat nomor bagasi 19-68-64. Stripping wrapping serta gembok kombinasi pada barangnya dirusak semua, meski tak ada barang hilang. Pihaknya telah membuat laporan pengaduan yang masih belum ada tindak lanjutnya.

Pembobolan pun turut menimpa pacar dari Jazzy, pada tanggal 2 Januari 2014 lalu. Dua tas telah dibobol. “Yang dibobol ini bagasi milik pacar saya,” ujar Jazzy. Dia sempat mengisahkan, kekasihnya itu naik Lion Air Jayapura-Jakarta. Ia membawa 2 tas dalam bagasi. Sampai di Cengkareng, resleting tas pertama didapati rusak, lalu tas kedua tersobek. ” 2 Hp hilang juga uang Rp 800 ribu sama 4 flash disk hilang,” ujarnya. Lagi-lagi, meski telah dilaporkan, nampaknya tak ada respon positif.

Di sisi lain, Edward Sirait, Direktur Umum Lion Air, masih belum memberikan adanya konfirmasi apapun tentang kejadian-kejadian tersebut. Tetapi pada tanggal 5 Januari yang lalu, Edward mengatakan pihaknya selalu mengingatkan supaya semua penumpangnya tak menaruh barang berharga apapun di bagasi. “Sebenarnya kita telah mengimbau sampai berkali-kali. Agar tidak menaruh barang berharga di dalam tas maupun koper yang nantinya akan dimasukkan ke dalam bagasi,” terang Edward.

Edward pun sempat menambahkan, beberap banner serta pengumuman lain sudah dipasang guna mengingatkan para penumpang agar tak menaruh perhiasan, uang, maupun benda berharga lain dalam koper di bagasi. Koper juga sebaiknya untuk digembok lalu dicek lagi sebelum dimasukkan ke bagian loading. “Kita juga meminta kepada para penumpang untuk mengunci bagasinya dengan aman sebeb banyak pula yang tak dikunci. Pengawasan juga pasti kita lakukan diikuti proses screening juga,” terang Edward.