Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Kabar Fakta Unik – Joki Kuda dengan Piyama Gambar Kartun

2 min read

Saat pacuan kuda, umumnya sang joki memakai pakaian khusus saat berpacu di atas kuda balap mereka, namun tak demikian dengan para joki yang berlaga di Lombok ini. Tepatnya dari Pantai Seger, para joki memakai baju tidur untuk kostum balap mereka. Namun perlu Anda ketahui bahwa ini bukan lomba pacuan kuda umumnya, melainkan pacuan kuda tradisional tak memakai standar balap internasional. Pada pacuan tersebut, jokinya bukanlah orang dewasa tetapi adalah anak-anak. Pacuan ini menjadi rangkaian dari acara Festival Bau Nyale pada Pantai Seger, di Lombok Tengah.

Agar sang penunggang ringan serta tak memperlambat gerakan sang kuda, maka dipakailah joki anak-anak. Tetapi, tak semua anak-anak dapat menjadi joki. Hanyalah anak laki-laki berumur 5-7 tahun saja yang berbadan kurus yang bisa didaulat menjadi joki selebihnya, mereka dianggap terlalu berat serta tidak dapat dijadikan joki. Joki anak-anak ini terjadi sebab ada banyak kelas yang dilombakan. Pada kelas terendah mengategorikan para kuda lokal kecil dalam satu kelas tersendiri. Maka, tak heran mereka memerlukan joki yang berpostur kurus lagi kecil.

Selain itu, anak-anak ini juga tak punya seragam dalam berlomba. Benda yang wajib dikenakan hanya helm. Dan itupun adalah helm anak-anak yang dibilang tak seberapa amannya. Bahkan baju yang dikenakan juga seadanya saja, kebanyakan memakai piyama tidur tipis bergambar kartun. Sepintas, joki cilik tersebut nampak layaknya anak-anak iseng memakai helm kecil serta memegang pecut yang kecil. Tetapi ketika ada di punggung kuda, semua jauh berbeda. Tak beralas pelana juga tanpa pegangan, mereka bisa tetap ada di punggung kuda dan berpacu menjadi sang pemenang.

Tak jarang, mereka menjambak rambut kuda sebagai pegangan supaya tak terjatuh. Ada pula yang mengalungkan tangan pada leher kuda serta menjepitkan kedua kaki pada bagian perut kuda. Jatuh, terpental ataupun terlempar tak menjadi soal bagi para joki cilik ini. Entah sebab menjadi hobi, rasa penasaran, ataupun kebutuhan ekonomi alasan mereka tetap menjadi sosok joki cilik yang pemberani menantang nyawa di punggung kuda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *