Kabar Ekonomi – Jack Ma Sebut Perang Perdagangan AS-China Akhiri 1 Juta Janji Pekerjaan AS

Chairman Alibaba (BABA.N) Jack Ma mengatakan perusahaan tidak dapat lagi memenuhi janjinya untuk menciptakan 1 juta pekerjaan di Amerika Serikat. Hal ini karena ketegangan perdagangan AS-China, kantor berita China Xinhua melaporkan pada hari Rabu (19/9).

Ma telah memperingatkan bahwa perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia dapat berlangsung beberapa dekade dan bahwa China harus memfokuskan ekspor pada rute perdagangan “Jalur Sutra”, mengutip Afrika, Asia Tenggara dan Eropa. Ma bertemu Presiden AS Donald Trump dua tahun yang lalu dan menyusun rencana raksasa e-commerce Tiongkok untuk membawa satu juta bisnis kecil AS ke platformnya untuk dijual kepada konsumen China selama lima tahun ke depan.

“Komitmen ini didasarkan pada China-AS yang ramah. kerja sama dan premis rasional dan obyektif dari perdagangan bilateral, ”kata Ma kepada Xinhua pada hari Rabu (19/9).

“Situasi saat ini telah menghancurkan premis asli. Tidak ada cara untuk mewujudkan janji itu.”

Meskipun Ma belum menjelaskan secara rinci bagaimana ia akan menambahkan pekerjaan itu, ia mengatakan bahwa ia ingin mendorong usaha kecil Amerika untuk berjualan di pasar Alibaba Tmall dan Taobao, dengan alasan bahwa setiap bisnis baru yang bergabung dengan platform harus mempekerjakan seseorang untuk mengelola penjualan tambahan. Investor tampak tidak terpengaruh oleh komentar Ma, dengan saham Alibaba ditutup naik 3,8 persen pada hari Rabu (19/9). Mereka telah turun 5,7 persen sepanjang tahun ini, termasuk kenaikan tersebut.

Trump pada hari Senin (17/9) memberlakukan 10 persen tarif pada sekitar $ 200 miliar impor dari China, dan mengancam bea masuk sekitar $ 267 miliar lebih jika China membalas. China merespons satu hari kemudian dengan tarif barang senilai US $ 60 miliar seperti yang direncanakan, tetapi mengurangi tingkat tarif yang akan ditagih pada produk tersebut. Komentar terbaru Ma datang di atas orang lain yang baru-baru ini dia buat tentang skandal perdagangan yang meningkat dan menunjukkan dukungannya terhadap sikap Beijing tentang bagaimana tarif tambahan akan memengaruhi bisnis dan inisiatif kebijakan luar negeri One Belt One Road di negara itu.

“Kompetisi seperti AS, China menyukai harmoni, mereka adalah dua budaya yang berbeda,” kata Ma pada konferensi investor di Shanghai pada hari Selasa (18/9).