Internasional Terhangat – Otoritas Ukraina Barter Tawanan Bersama Pemberontak
2 min read
Pihak pemberontak pro-Rusia bersedia untuk saling bertukar sejumlah ratusan tawanan bersama pemerintah Ukraina berlokasi di Kota Donestsk pada sebelah timur dari negara itu. Pada kesepakatan tersebut, pemerintah Ukraina telah sepakat untuk menukarkan sejumlah 225 anggota dari milisi pro-Rusia yang telah ditawan guna ditukar dengan 150 personil serdadu Ukraina. Belakangan diketahui bahwa, pihak pemerintah Ukraina meralat dan menyebut hanya membebaskan sejumlah 222 orang milisi guna ditukar dengan 146 serdadu mereka.
Hingga sejauh ini, adanya kesepakatan ini merupakan barter yang terbesar diantara kedua belah pihak. Berdasar keterangan yang berhasil dihimpun oleh pihak media, BBC, adanya pertukaran tawanan tersebut digelar pada dekat lokasi Kota Avdiyivka, yang berjarak sekira 35 kilometer di bagian utara Donestsk. Media Ukraina serta Rusia menayangkan deretan pria yang mengenakan pakaian sipil pada sebuah jalanan dan diawasi oleh sekumpulan pria yang bersenjata.
“Mereka sekedar memberitahukan kami bahwa hal tersebut segera terjadi. Saya mengunggu untuk dapat bertemu bersama orang tua serta istri saya. Mereka tak pernah tahu bahwa saya akan datang,” ujar serdadu Ukraina yang mendapat kesempatan bebas, Artem Syurik, seperti yang dikutip oleh kantor berita Associated Press. Pada sisi yang lain, Denis Balbukov, salah satu dari anggota milisi yang dibebaskan mengatakan bahwa “Saya sangat ingin memakan kentang goreng lalu berjumpa dengan kerabat saya. Saya pun juga segera kembali lagi bertempur. Keadaannya baik-baik saja saat kami dipindahkan menuju pusat tahanan, namun kemudian mereka pun serius menyiksa kami,” akunya.
Adanya perundingan damai diantara pihak pemerintah Ukraina bersama kubu pemberontak pada wilayah Minsk, Belarus, dibubarkan di hari Rabu (24/12) tanpa diikuti dengan adanya kejelasan terkait kapankah negosiasi tersebut berlanjut. Akan tetapi kedua kubu sendiri diyakini masih akan menjalin kontak lewat Skype. Meskipun eskalasi dari konflik bersenjata diantara kedua kubu tercatat sudah menurun, namun David Stern, koresponden BBC di Kiev melaporkan bahwa level ketegangan masih terus berlanjut serta hingga lebih dari 1.300 orang sudah tewas semenjak gencatan senjata dimulai pada bulan September yang lalu.
