Internasional – Pemberontak Suriah Berhasil Rebut Dabiq

Pasukan pemberontak Suriah yang didukung oleh militer Turki telah berhasil merebut kembali kota Dabiq yang sebelumnya dikuasai oleh ISIS. Kemenangan ini adalah salah satu simbol yang penting untuk memerangi kelompok teroris.

Dabiq adalah sebuah kota yang terletak beberapa mul dari perbatasan Turki, di mana tempat yang diyakini sebagai lokasi peperangan antara kaum Muslim dan non-Muslim yang berlangsung hingga akhir dunia, yang menjadi tempat yang sering disebut dalam propagan ISIS.

Pada hari Minggu (16/10) pagi waktu setempat, aliansi pemberontak yang didukung oleh militer Turki mengumumkan bahwa pihaknya telah berhasil mengambil alih kota Dabuq setelah kelompok militan ISIS menarik diri dari kota tersebut.

‘Mitos Daesh yang menjadi pertempuran besar mereka di Dabuq tekah berakhri,” kata Ahmed Osman, pemimpin kelompok Sultan Murad, yang ikut ambil bagian dalam operasi tersebut yang melaporkan berita tersebut kepada Reuters.

The Levant Front salah satu kelompok yang didukung oleh militer Turki yang melakukan serangan telah merilis sebuah gambar di dalam kota Dabiq tak lama setelah pengumuman berhasil merebut kembali yangmenunjukkan jalanan kota yang sepi dan bangunan-bangunan yang tidak berpenghuni.

Operasi untuk merebut kembali kota Dabiq ini adalah bagian dari Efrat Shield, sebuah kampanye yang diumumkan oleh Turki pada bulan Agustus yang lalu di mana para pejuang pemberontak Suriah telah dikonsolidasi kontrol atas bentangan wilayah dari sungai Efrat ke kota Azaz, utara Aleppo yang dibantu oleh jet tempur Turki serta tank dan personil pasukan khusus.

Turki melancarkan operasi tersebut tak lama setelah serangan bunuh diri di kota Gaziantep, dan dengan cepat menyebabkan runtuhnya pertanan terakhir militan ISIS di perbatasan kota Jarablus. Efrat Shield ini juga bertujuan untuk melakukan serangan terhadap etnis Kurdi, yang diyakini telah memperluas wilayah mereka di Suriah bagian utara dalam beberapa bulan terakhir.

Dabiq sendiri telah muncul dalam sebuah hadis yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad, yang menjadi lokasi ajang pertempuran akhir sebelum kiamat datang, dan kontrol yang dilakukan oleh ISIS ini sebagai salah satu upaya menyebarkan pesan propaganda nihilistik dari mereka.