Internasional – Pasukan Irak Masuk Mosul Untuk Pertama Kalinya

Pasukan Irak telah memasuki kota Mosul untuk pertama kalinya sejak tahun 2014, tonggak bersejarah dalam upaya untuk merebut kembali kota itu akan terjadi beberapa pekan ke depan. Baghdad mengatkan bahwa pasukan elit mereka telah berhasil masuk melalui wilayah bagian timur dari kota terbesar yang didudukio oleh militan ISIS di Irak, setelah berhasil menguasai Jdeidet al-Mufti dalam dua minggu pertempuran.

Unit pasukan khsusus juga telah berhasil memasuki daerah Gogjali yang berada di batas kota dan berhasil mengambil alih gedung kantor televisi milik pemerintahan setempat.

“Ini adalah pertanda baik bagi orang-orang yang berada di Mosul karena pertempuran untuk membebaskan Mosul secara efektif telad dimulai,” kata Letnan Jenderal Talib Shaghati yang dikutip oleh Reuters.

Kota Mosul sendiri berhasil ditaklukkan oleh kelompok militan ISIS pada musim panas tahun 2014 silam, wilayah yang akhirnya dikuasai oleh kelompok militan ini pun berhasil menguasai wilayah sekitarnya seperti dataran Niniwe.

Dua minggu yang lalu, Irak mengumumkan kampanye secara besar-besaran untuk membebaskan kota tersebut, yang merupakan benteng terakhir dari kelompok militan ISIS yang sebelumnya sempat menguasai Tikrit, Ramadi dan Fallujah meskipun berhasil kembali diambil oleh pasukan Irak setahun yang lalu.

Berbicara melalui telepon dari tepi timur kota Mosul pada hari Selasa (1/11) malam, Abu, seroang pria yang meminta nama aslinya dan lokasi dirinya berada dirahasiakan demi keselamatan dirinya dan keluarganya mengatakan bahwa banyak mortir yang jatuh di lingkungan temapt tinggal warga sipil.

“Mortir telah jatuh di area sepanjang hari, dua mortir jatuh di halamn kami, dua mortir jatuh di luar rumah kami, dan satu mortir mengenai bagian belakang rumah kami. Setiap orang bersembunyi di bawah tangga. Karena intensitas pertempuran yang tinggi, kami belum bisa makan apa-apa, hal ini terlalu berbahaya untuk pergi dan mengambil makan, dunia sedang hancur di sekitar kami,” katanya.

“Saya belum pernah melihat tingkat pertempuran seperti ini. Masih ada sekitara 40.000 warga sipil di lingkungan saya. Semalam pertempuran terjadi sekitar dua jam tapi hari ini pejuang ISIS telah melakukans serangan dari pukul 07.30 hingga satu jam yang lalu. Di jalanan lingkungan kami, saya pikir masih ada sekitar 300 orang dan tidak ada air dan listrik saat ini,” tambah abu.