Internasional – ISIS Bertanggungjawab Atas Aksi Teror di Rusia

Baru-baru ini kelompok militan ISIS membuat klaim atas aksi serangan terorisme yang untuk pertama kalinya terjadi di negara Rusia. Setelah dua orang simpatisan ISIS berusaha untuk melakukan pembunuhan terhadap petugas polisi di dekat Moskow.

Kedua orang pria yang mencoba melakukan penyerangan itu akhirnya tewas dalam sebuah serangan di pos lalu lintas di jalan bebas hambatan di Balashika pada hari Rabu (18/8) kemarin. Kedua pelaku dipersenjatai dengan senjata api dan dua senjata tajam berjenis kapak.

Komite Investigasi Rusia mengatakan bahwa seorang  pria di tembak mati  saat menyerang pos polisi dan seorang lagi tewas ketika mencoba melawan petugas. Dua petugas polisi dilaporkan mengalami luka luka, salah satunya mengalami luka yang cukup serius. Saat ini korban terluka sedang ditangani pihak rumah sakit secara intensif.

Agen propaganda kelompok militan ISIS sebelumnya telah merilis sebuah video dari para pelaku pada Kamis (19/8) malam, video itu menunjukkan bahwa mereka berjanji untuk setia kepada pemimpin kelompok militan ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi.

Kedua pelaku yang berhasil di identifikasi bernama Utsman Mardalov dan Salim Israilov, mereka menyebut dirinya  sebagai seorang tentara dari Negara Islam. Video yang berdurasi satu setengah menit itu menampilkan seorang yang mengenakan jaket berbicara menggunakan bahasa campuran Rusia dan Arab, mereka mengumumkan dukungan terhadap ISIS dan mengatakan bahwa mereka akan mengambil jalan jihad. Mereka mengakhiri rekaman video tersebut dengan akan mengancam serangan terhadap Rusia dan kemudian meneriakkan takbir.

Pihak keamanan Rusia mengumumkan telah melakukan penangkapan terhadapa sejumlah tersangka pendukung kelompok militan ISIS di Balashikha pada bulan Juli lalu, dimana para pelaku telah mendistribusikan propaganda dan berusaha untuk merekrut militan. Tidak ada kejelasan apakah Mardalov dan Israilov ditangkap atau terkait dengan tersangka.

Mereka dilaporkan berasal dari keturunan Chechnya. Kelompok separttis dan militan Islam yang berasal dari Chechnya, di daerah Kaukasus bagian Utara. Kelompok separatis itu sendiri telah berperang dan melakukan pemberontakan terhadap Rusia selama beberapa dekade terakhir. Konflik itu sendiri telah memicu beberapa serangan terorisme di wilayah Rusia dan diyakini bahwa ratusan militan Chechnya telah bergabung bersama kelompok militan ISIS.