Internasional – Hubungan Moskow Dan Ankara Tetap Kokoh

Rusia dan Turki tetap menunjukkan persatuan pada hari Selasa (20/12) kemarin dan menegaskan bahwa hubungan kedua negara tersebut tak tergoyahkan. Setelah insiden penembakan yang mengakibatkan terbunuhnya seorang duta besar Rusia di Ankara, mereka juga menambahkan bahwa hubungan bilateral kedua negara masih tetap berlangsung serta akan tetap bekerja sama dalam mengatasi konflik di Suriah.

Menteri Luar Negeri Turki dan Menteri Pertahanan telah bergabung dengan Rusia dan rekan-rekan Iran di Moskow, di mana ketiga negara mengatakan bahwa mereka telah mulai bekerja pada sebuah rencana baru untuk menyelesaikan konflik di Suriah.

Tubuh korban penembakan, Andrei Karlov telah diterbangkan kembali ke Rusia setelah melakukan upacara di bandara Ankara yang dihadiri oleh para pejabat senior Turki yang dipimpin oleh seorang pendeta ortodoks dari Rusia.

Orang tua, kakak, teman sekamar dan dua orang kerabat lainnya dari pria bersenjata tersebut disebut sebagai seorang petugas polisi anti huru-hara yang sedang tidak bertugas, Mevlut Mert Altintas berusia 22 tahun sedang diinterogasi oleh pihak berwenang dari Turki. Sebuah tim dari 18 peneliti Rusia tiba di negara itu untuk bekerja sama pada penyelidikan terhadap kasus pembunuhan tersebut.

Karlov ditembak beberapa kalo oleh Atlintas pada hari Senin (19/12) malam waktu setempat ketika membuka pameran fotografi di sebuah galeri di ibukota Turki. Atlintas kemudian ditembak oleh petugas polisi di lokasi kejadian.

Sementara beberapa orang pada awalnya takut bahwa insiden tersebut akan menimbulkan pengaruh yang sama seperti insiden jatuhnya jet tempur Rusia pada akhir 2015, para pejabat dari kedua negara dengan cepat menekankan keinginan mereka untuk bekerja sama pasca serangan tersebut.Sebaliknya, kedua negara menekankan kerja bersama, mereka di Suriah dan mengatakan mereka berkomitmen untuk memerangi terorisme.

Vladimir Putin menyebut bahwa pembunuhan terhadap Karlov ini adalah bentuk provokasi yang bertujuan untuk merusak hubungan yang membaik dari kedua negara dalam upaya mereka untuk menyelesaikan konflik di Suriah.

“Hanya ada satu jawaban untuk insiden ini, meningkatkan perang melawan terorisme dan para bandit akan merasakan ini,” kata Presiden Rusia Tersebut.