Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Info Terkini – Sekitar 7 Ribu PSK Dolly Dan Jarak Terkena HIV/AIDS

2 min read

Tidak lama lagi, tepatnya pada pertengahan Juni 2014 ini, legenda lokalisasi paling besar di Asia Tenggara yang terdapat di Kota Pahlawan, Surabaya, Jatim hanya akan meninggalkan sejarah. Karena pada 10 hari sebelum datangnya bulan Ramadhan tahun 2014, Pemkot Surabaya akan segera menutup lokalisasi Gang Dolly serta Jarak yang saat ini sudah sangat melegenda.

Akan tetapi, terdapat beberapa kekhawatiran akibat penutupan lokalisasi tersebut oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini dan mengatakan akan mengalih fungsikan tempat tersebut menjadi tempat yang jauh lebih baik. Dampak dari penutupan tersebut adalah merebaknya bisnis “esek – esek” di jalanan dan semakin bertambahnya hotel “plus – plus” di Kota Surabaya.

Dampak yang tidak kalah mengkhawatirkan adalah, menyebarnya virus HIV/AIDS dari para PSK yang bekerja di Gang Dolly dan juga Jarak. Dari data yang ada di Dinas Kesehatan Surabaya, dalam 14 tahun terakhir, tercatat sejak tahun 2000 sampai 2014, penderita HIV/AIDS yang ada di Surabaya mencapai 7 ribu jiwa.

Akan tetapi, sejak tahun 2012 sampai 2014, jumlah para penderita HIV/AIDS terus turun, seiring dengan keluarnya himbauan untuk membatasi jumlah PSK yang terdapat di Gang Dolly dan juga PSK di Jarak.

4“Mulai tahun 2012 hingga saat ini, total pengidap HIV/AIDS yang ada di Surabaya sudah sekitar 215 penderita yang sudah dinyatakan positif terjangkit virus tersebut.”tutur Febria Rachmanita, Kadinkes Surabaya.

“Total dihitung dari tahun 2000 hingga sekarang, terdapat sekitar 7 ribu penderita yang telah dinyatakan positif terkena HIV/AIDS.”imbuhnya.

Dia juga mengaku jika data yang saat ini dimiliki oleh Dinkes Surabaya, sebagian besar orang yang terkena HIV/AIDS itu, kebanyakan berasal dari luar kota yang terdapat di lokalisasi melegenda tersebut.

“Oleh sebab itu, kita akan melakukan koordinasi dengan pihak daerah asal si pengidap HIV/AIDS itu supaya dapat terus melakukan pengawasan serta melakukan pengobatan ketika si penderita telah di pulangkan menuju ke daerah mereka masing – masing.”terangnya.

Dia mengatakan, sebelum dipulangkan menuju ke daerah mereka, Dinkes Surabaya akan mendampingi serta melakukan penyuluhan kurang lebih selama 3 hari. “Setelah itu, kita baru akan memulangkan si penderita menuju ke daerahnya.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *