Skip to content
Kabaraku
Menu
  • Home
  • Nasional
  • Berita Bola
  • Selebriti
  • Mancanegara
  • Kesehatan
Menu

Dalam Sebulan, 35 Ekor Sapi Di Blitar Mati Akibat Terjangkit PMK

Posted on 09/01/2025

Nasional – Serangan penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, telah mengakibatkan kematian sedikitnya 35 ekor sapi dan pemotongan paksa 15 ekor sapi lainnya dalam satu bulan terakhir.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar, Eko Susanto, mengungkapkan bahwa pencatatan kematian sapi akibat PMK dimulai sejak 14 Desember 2024.

“Selain itu, juga 15 ekor sapi terpaksa dipotong pemiliknya karena serangan PMK ini,” ujar Eko saat ditemui di kantornya, Rabu (8/1/2025) sore.

Total kasus PMK di Kabupaten Blitar sejak 14 Desember 2024 hingga saat ini mencapai 418 kasus, yang terdiri dari 403 ekor sapi dan 15 ekor kambing atau domba.

Eko menjelaskan bahwa penyebaran PMK di Kabupaten Blitar disebabkan oleh masuknya hewan ternak dari luar daerah dan cuaca musim hujan.

“Ini penyebab umum yang juga ada di daerah lain. Musim hujan mendorong suburnya media berkembang biak bakteri dan virus,” tuturnya.

Meskipun hingga kini belum ada pasokan vaksin dari pemerintah, Eko menyatakan bahwa pihaknya berupaya keras mengedukasi peternak, khususnya peternak rakyat, mengenai penanganan hewan ternak yang terjangkit PMK dan pencegahan penyebarannya.

Ia menambahkan bahwa tingkat kematian hewan ternak yang terjangkit PMK sebenarnya sangat kecil jika ditangani dengan benar.

Gejala utama hewan ternak yang terjangkit PMK adalah munculnya luka menyerupai sariawan pada mulut, yang mengakibatkan hewan ternak enggan mengunyah pakan.

“Peternak harus telaten memberikan asupan nutrisi pada ternak yang terjangkit PMK tanpa hewan ternak harus mengunyah. Kemudian juga diberi vitamin,” ujarnya.

Eko juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan kandang untuk mempercepat proses penyembuhan. Namun, ia mengakui bahwa dari 418 ekor hewan ternak yang terjangkit PMK, baru 55 ekor yang sembuh.

“Ledakan kasus PMK ini telah membuat banyak peternak menjual murah hewan ternak mereka ke pedagang karena takut tidak dapat menyelamatkan hewan ternak mereka jika terjangkit PMK.”

“Ini yang memprihatinkan sebenarnya. Padahal hanya membutuhkan penanganan yang benar agar hewan ternak bisa sembuh,” tuturnya.

Eko menambahkan bahwa pihaknya terus mengerahkan petugas dari 12 pusat kesehatan hewan untuk melakukan pemeriksaan dan edukasi penanganan serta pencegahan PMK di 22 kecamatan di Kabupaten Blitar.

Ia juga berharap adanya kebijakan dari pemerintah pusat untuk segera merealisasikan pengadaan vaksin guna menanggulangi laju pertumbuhan kasus.

Di Kabupaten Blitar, populasi hewan berkuku belah yang dapat terjangkit PMK diperkirakan sekitar 360.000 ekor, yang terdiri dari 140.000 ekor sapi potong, 20.000 ekor sapi perah, serta kambing, domba, babi, kerbau, dan rusa.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sponsor By :

Berita Terkini :

  • Napi Di Lapas Palangka Raya Nekat Kabur Saat Kerja Bakti, Kini Masih Dalam Pengejaran 30/06/2025
  • Puluhan Wisatawan Tersengat Ubur-ubur Di Pantai Gunungkidul 30/06/2025
  • Rio Ferdinand Menilai Bryan Mbeumo Akan Jadi Pemain Berbahaya Di MU 30/06/2025
  • Pelatih Chelsea Buka Peluang Pemain Ini Akan Gabung Manchester United 30/06/2025
  • Arsenal Makin Dekat Buat Mendatangkan Bek Milik Valencia Ini 30/06/2025
  • Pabrik Peleburan Alumunium Di Bekasi Disegel Karena Terbukti Cemari Udara 30/06/2025
  • Ratusan Orang Terpaksa Mengungsi Usai Banjir Besar Terjang Kendari 29/06/2025
  • Kepala Dusun Di Maluku Cabuli Siswi SMA Dan Menganiaya Pacar Korban Hingga Babak Belur 29/06/2025
  • Demi Bisa Beli Narkoba, 2 Perampok Di Asahan Bunuh Dan Gasak Uang Korbannya Rp 6 Juta 29/06/2025
  • Dulu Menolak Gabung, Kini Viktor Gyokeres Ngarep Direkrut MU 29/06/2025
©2025 Kabaraku | Design: Slot Gacor Indonesia