Berkah Kesabaran Tingkat Dewa Harry Maguire Yang Kini Jadi Andalan Manchester United
2 min read
Harry Maguire merasa dirinya membuat pilihan yang jitu buat bertahan di Manchester United sesudah memperoleh beberapa kali peluang tampil di bawah didikan manajer Erik ten Hag.
Tidak disangkal kalau sang punggawa pernah jadi pesakitan di tim season kemarin serta sesudah dilepas selaku kapten, dan hampir keluar dari Setan Merah pada season panas.
Kepindahan ke West Ham nampaknya nyaris berlangsung sesudah Manchester United menyetujui proposal dari The Hammers, akan tetapi kepindahan itu tidak berhasil lantaran Maguire tak mendapatkan persetujuan dengan kedua klub.
Akan tetapi, punggawa berumur 30 tahun tersebut memutuskan buat bertahan serta memanfaatkan cedera yang dialami Raphael Varane serta Lisandro Martinez buat memastikan dirinya di tim utama Setan Merah, dengan bertanding selaku pemain inti pada delapan pertandingan terakhir di seluruh kejuaraan.
Serta belakangan ini, Maguire ditanya apakah keputusannya buat bertahan sudah terbukti selaku keputusan yang jitu, dia dengan lugas merespons pertanyaan itu dengan keyakinan.
“Pasti aja. saya pasti memainkan sejumlah laga tahun kemarin, 16 ataupun 17 laga saya kira [sebagai starter],” ujar Maguire.
“Serta saya betul-betul merasa kalau saya bertanding begitu bagus pada pertandingan-pertandingan yang saya mainkan, cuma aja saya tak tampil sebanyak yang saya inginkan.
“Akan tetapi, di sisi lain, Rapha serta Licha [Martinez] tampil dengan cemerlang serta mendapatkan banyak clean sheet, jadi saya mesti bersabar.”
Setelah itu, mantan punggawa Leicester City ini menjelaskan dasar kenapa dirinya begitu susah memperoleh tempat di season kemarin. akan tetapi, saat ini kesabaran Maguire sedang membuahkan hasil serta mengatakan bahagia persaingan antar punggawa di tempat defender tengah bagus buat Manchester United.
“Saya mempunyai dua ataupun tiga peluang tahun kemarin buat bertanding pada sejumlah laga serta saya mesti absen lantaran sakit, absen dua kali lantaran cedera.”
“Jadi saya tak pernah memperoleh ritme, tak sempat memperoleh permainan yang dapat memperlihatkan diri saya pada pelatih. saya telah memperolehnya saat ini.”
