Berita Selebritis – Sandy Tumiwa Bayangkan Sedihnya Terpisah Dari Anak-anak

Ternyata bagi Sandy Tumiwa tak mudah dalam menghadapi adanya kenyataan yang berada di depannya saat ini. Semua ini karena Tessa Kaunang, istrinya yang telah mengirimkan gugatan cerai pada Pengadilan Negeri (PN) di Jakarta Selatan. Selain itu, yang membuat pria ini semakin kesulitan menghadapi ialah, dia harus rela bahwa hak asuh dari kedua buah hati yang ia besarkan selama ini, sepenuhnya jatuh pada tangan istrinya, jika kelak pihak majelis hakim kabulkan permohonan cerai itu.

“Itulah yang membuat saya merasa perih,” katanya, pada hari Rabu, (20/8/2014), ketika dihubungi lewat telepon. Namun dia tidak ingin terus-menerus meratapi betapa pedih nasibnya tersebut. Apapun yang akan terjadi di depan dia berharap sanggup menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari yang sebelumnya. “Saya pun harus kuat dalam menjalaninya. Dan yang terpenting saat ini adalah, saya harus memulai untuk menata kehidupan saya kembali serta dapat menjadi pribadi yang lebih sukses dibanding kehidupan saya yang sekarang ini,” katanya.

Sesungguhnya ia juga menyayangkan sikap dari Tessa yang telah layangkan gugatan bercerai kepadanya. “Namun, inilah jalan hidup dari manusia. Tiap manusia memiliki keterbatasan,” pungkasnya. Seperti yang diketahui bahwa Tessa  telah mendaftarkan gugatan cerainya pada tanggal 16 Juli 2014 lalu.

Sidang perdana dari Tessa serta Sandy tersebut akan digelar PN Jakarta Selatan di hari Senin, 25 Agustus 2014 mendatang. Keduanya segera dipertemukan serta didamaikan pada ruang sidang dalam agenda mediasi. “Pertama agendanya adalah mediasi, guna mendamaikan dua belah pihak yang sedang berperkara tersebut, dengan cara menyerahkan pada mediator,” ujar perwakilan dari juru bicara PN Jakarta Selatan, yaitu Matheus Samiadji SH MH.

Menurut penuturan Matheus, sesungguhnya Tessa bersama Sandy ini berhak untuk membawa sendiri mediatornya dalam mendamaikan masalah yang ada diantara mereka. Tetapi, hakim mediator dari pihak pengadilan juga sudah yang siap untuk ditunjuk. “Jika mediator yang dari luar itu membayarnya mahal. Kami juga sudah mempunyai hakim mediasi sendiri yang tinggal pilih saja. Mediasi adaloah agenda yang tak bisa dilewati, dan merupakan hal wajib untuk kedua belah pihak.”