Berita Politik – Wiranto Dan Prabowo Seharusnya Jalani Tes Kejujuran

Pihak KAMERAD (Komite Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi) menyaksikan apa yang telah disampaikan Wiranto saat jumpa pers terkait penculikan sebab memang diminta Prabowo. Sebagai atasan, Wiranto pun menjawab pada konfrensi pers terkait bagaimana serta siapakah yang bersalah pada kasus penculikan para aktivis tahun 1998 serta tentang masalah pemecatan dari Prabowo. Seperti yang diketahui bahwa bermula dari jawaban Prabowo saat gelar debat capres kali pertama yang ditanyai Jusuf Kalla tentang HAM. Kemudian Prabowo pada acara itu mengatakan sendiri agar tentang kasus pelanggaran HAM serta penculikan aktivis 1998 dapat ditanyakan langsung pada atasannya.

Namun anehnya, usai Wiranto menjawab dari pernyataan yang dilontarkan oleh Prabowo tentang atasannya itu, mengapa Prabowo diam saja? Mengapa malah orang berbicara pada berbagai media dan mengatakan statement Wiranto tersebut adalah tak benar. “Apabila apa yang dikatakan oleh Wiranto itu tak benar, seharusnya Prabowo sendirilah yang menyanggah serta mengucapkannya pula. Jangan malah orang lain yang tak mengerti apa-apa ikut-ikutanan menjawab serta menyudutkan dan bahkan mengancam Wiranto,” kata Haris Pertama, Presedium KAMERAD pada Selasa (24/6).

Lebih jauh, ia bersama kawan-kawan di KAMERAD, bahkan masyarakat Indonesia pun bisa melihat adanya kejanggalan pada masalah ini. “Rakyat Indonesia serta keluarga korban mendambakan tabir gelap dari penculikan para aktivis 1998 bisa segera terang,” katanya. Haris Pertama juga menjelaskan, dalam pikirannya bagaimana apabila Pak Wiranto serta Pak Prabowo bisa dihadirkan pada sebuah forum kejujuran dan dihadiri oleh semua media televisi, media cetak serta elektronik, dan juga dihadiri perwakilan dari mahasiswa se-Indonesia juga ditonton langsung oleh rakyat Indonesia dan sama-sama memberikan penjelasan terkait siapa dalang dari penculikan para aktivis 1998 tersebut.

“Wiranto dan Prabowo pada forum kejujuran ini akan dipasangkan alat pendeteksi kebohongan alias lie detector. Nah tinggal berani atau tidak pak Wiranto juga pak Prabowo? Saya sangat yakin bahwa inilah satu cara demi mengetahui siapa diantara mereka yang bersalah pada kasus penculikan para aktivis 1998,” urainya.