Tue. Apr 11th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Nasional – Trauma, Pengusaha Otobus Batalkan Perjanjian Dengan Bobotoh

2 min read

Malam tadi beberapa kendaraan yang bernopol D jadi sasaran pelemparan batu oleh beberapa orang tidak dikenal. Tak sampai di situ saja, beberapa bus yang berangkat dari daerah Bandung juga jadi sasaran pelemparan. Adalah bus Primajasa yang berpelat B 7827 ZX memuat 17 penumpang, salah satu penumpangnya yang bernama Heri jadi korban lemparan batu.

Beberapa bus yang diserang tersebut diantaranya terparkir pada parkiran Polda Metro Jaya. Ada kendaraan jeep, bus Primajasa, serta Avanza yang sedang terparkir. Lantaran insiden penyerangan ini, sopir bus Primajasa untuk Rute Bandara Soekarno Hatta-Bandung, yaitu Dodon (55) pada siang tadi mengadukan kejadian semalam pada Polda.

Lebih jauh, hasil dari insiden semalam, pengusaha otobus Bandung pun harus membatalkan busnya dimuati bobotoh untuk menyaksikan pertandingan final Piala Presiden diantara Persib lawan Sriwijaya FC yang berjalan di Stadion GBK, pada Minggu (18/10) esok. “Yang sudah positif masih 41 bus, sebagian lain ditarik sebab takut ada kejadian pas selama di Jakarta. Mulanya sudah ada sekitar 100 lebih,” kata Enjang Mulyana, Sekretaris Dishub Bandung saat ditemui di Balai Kota Bandung, di Jl Wastukencana, Sabtu (17/10/2015).

Enjang menambahkan bahwa demi memuat sekitaran 20 ribu bobotoh dari wilayah Bandung diperlukan apling tidak 300 bus. Dan sampai hari ini baru sekitar seratusan, lalu ditambah ada 68 bus Arimbi yang sudah dipesan Bobotoh. “Kalau itu yang sudah dipesan sama Bobotoh, untuk 41 bus kita bantu,” katanya. Ia mengungkapkan pada siang ini, Polda Jabar segera mengumpulkan kalangan pengusaha otobus yang sudah menarik kembali armadanya. “Nanti pihak Polda mau memberi arahan. Ya intinya jaminan keamananlah,” ujarnya.

Masih menurut Enjang, Walikota sendiri juga sudah memberi 3 arahan, yakni pertama mayoritas memakai bus lalu sisanya memakai mobil pribadi. Yang kedua, mayoritas bisa pakai mobil pribadi, lalu sisanya memakai bus yang masih ada. “Dan yang ketiga, memberi kompensasi bagi bobotoh yang sudah terlanjur beli tiket biar mereka gak merasa kesal. Lah ini juga yang lagi kita pikirkan, ya selain sekedar nobar, harus ada kompensasi berupa apa gitu,” kata Enjang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *