Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Nasional – Kodam Cenderawasih: Gerakan Pembebasan Papua Kelabui Masyarakat

2 min read

Octo Mote, selaku Sekjen ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) atau Gerakan Pembebasan Papua menyebut bahwa keberadaan organisasi itu di Bumi Cenderawasih adalah hadiah untuk rakyat Papua. “ULMWP berada di manapun di tanah Papua. Kami ada di 7 wilayah adat Papua,” ujar Octo dalam pernyataan tertulisnya pada media.

Pada Senin 15 Februari, Gerakan Pembebasan Papua membuka kantor di Wamena sekaligus menjadi kantor pertama di Papua. Ini adalah kantor ketiga ULMWP setelah 2 lainnya diresmikan di Vanuatu serta Kepulauan Solomon. Pendirian kantor di Wamena ini, kata Octo, diputuskan di Januari 2016.  “Perdana Menteri Kepulauan Solomon, Sogavare, sekaligus Ketua Melanesian Spearhead Group, juga menyambut baik putusan ini serta mengatakan bahwa kehadiran ULMWP di tanah Papua merupakan hal penting yang strategis,” sebut Octo.

ULMWP Wamena, berkantor di Honai, sebuah rumah tradisional Melanisia yang jadi simbol persatuan sekaligus identitas suku Papua. Sehari pasca peresmian kantor, panitia paun dipanggil pemerintah setempat. Mereka lalu diberi tahu kalau acara peresmian kantor ULMWP tidak berizin dan maka dari itu perlu klarifikasi. Pemerintah setempat juga meminta plang ULMWP di depan Honai diturunkan karena dikhawatirkan memuat simbol organisasi terlarang dan tak sesuai terhadap prinsip Pancasila serta bertentangan dengan NKRI.

Letkol Inf Teguh Puji Rahardjo selaku Kepala Penerangan Kodam Cenderawasih menyatakan bahwa peresmian kantor ULMWP Wamena ini dilakukan dengan alan mengelabui masyarakat. Teguh mengatakan, waktu itu yang akan diresmikan sebenarnya kantor Dewan Adat Papua, bukannya kantor ULMWP. “Kami mengetahui bahwa organisasi itu (ULMWP) terlarang. pasca pihak kepolisian dengan pemerintah daerah bernegosiasi, plang mereka pun akhirnya kami copot,” urai Teguh.

Teguh juga menyebutkan bahwa sedikitnya 400 warga Wamena telah merasa tertipu oleh aksi ULMWP ini. “Mereka, niatnya untuk menyelamatkan Dewan Adat Papua, akan tetapi dalam pelaksanaannya justru ditunggangi kelompok oknum ULMWP.” Walaupun plang kantor tersebut sudah dicopot, nyatanya ULMWP tidak gentar dan menyatakan tetap akan beraktifitas di Honai itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *