Thu. Apr 13th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Nasional – Hasil Autopsi Siyono Ungkap Adanya Kekerasan

2 min read

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KomnasHAM) bersama Pengurus Pusat Muhammadiyah juga tim forensik menyatakan bahwa tewasnya Siyono, terduga teroris asal Klaten adalah akibat kekerasan dengan benda tumpul pada bagian dada. Temuan hasil autopsi menunjukkan tulang dada Siyono patah serta 5 luka patah tulang pada iga kiri, dan 1 di kanan. “Kematian Siyono ini diakibatkan boleh benda tumpul di rongga dada, ada pula patah tulang,” terang Komisioner Komnas HAM Sianne Indriani saat konferensi pers dari kantornya, Senin (11/4).

Di bagian ini, lanjut Sianne, tulang itu mengarah ke jantung lalu jadi penyebab tewasnya Siyono. Hal ini serta-merta mematahkan pernyataan dari kepolisian yang mengatakan bahwa tewasnya Siyono lantaran benturan pada kepala. “Memang ada luka di kepala, tetapi ini tidak menyebabkan kematian. Di bagian itu tak terlalu banyak pendarahan,” kata Sianne.

Ia juga menambahkan bahwa dari analisis sementara, kekerasan kepada Siyono dilakukan dengan posisi sedang menyandar. Sehingga, ada luka memar pada bagian punggung karena adanya tekanan dari bagian depan. Sianne menerangkan bahwa dari semua rangkaian proses autopsi, tak ditemukan adanya bentuk perlawanan Siyono. Berdasar luka-luka yang telah diteliti, Siyono tak melakukan upaya defensif ketika menerima tindak kekerasan oknum-oknum anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.

Ketum Pemuda PP Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simajuntak turut menambahkan bahwa hasil autopsi juga tak menemukan bahwa jasad Siyono sempat diautopsi sebelumnya oleh kepolisian. “Itu tidak benar kalau telah dilakukan autopsi kepada jasad Siyono sebelumnya. Ini adalah autopsi yang pertama,” terang Dahnil. Pihak Muhammadiyah lewat Ketua Bidang Hukum PP Muhammadiyah, Busryo Muqoddas serta pihak Komnas HAM segera merapatkan dahulu apa tindakan yang diambil selanjutnya.

Busyro sendiri menegaskan bahwa untuk menanggapi persoalan ini, pihaknya sudah bekerjasama dengan kalangan aktivis HAM supaya hal serupa tak terulang di kemudian hari. Mantan Ketua KPK itu juga mengatakan bahwa langkah Muhammadiyah dalam menggelar autopsi ini juga merupakan bagian dari upaya pengungkapan kasus secara akademis. “Langkah kami ini akademis, menerapkan nalar akademis,” tegas Busyro.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *