Tue. Apr 11th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Mancanegara – Penyiksaan Anak-Anak Sudan Selatan Kian Memprihatinkan

2 min read

Seperti yang diketahui, konflik sipil masih saja terjadi di Sudan Selatan. Pihak yang bertikai negara itu tercatat telah melakukan tindak kejahatan yang amat mengerikan kepada kaum anak-anak, bahkan hingga pemerkosaan. Yang lebih mengerikan, anak-anak di sana juga diikat kemudian digorok. Demikianlah seperti yang disampaikan oleh pejabat Badan Anak PBB, Unicef, Anthony Lake sesuai yang dilansir dari kantor berita AFP, pada Sabtu (20/6/2015).

“Mereka yang berhasil selamat bersaksi bahwa anak laki-laki dikebiri lalu ditinggalkan mati sebab kehabisan darah… sementara anak perempuan, diantaranya yang paling muda masih berumur 8 tahun, diperkosa bergiliran lalu dibunuh,” seperti yang disampaikan Lake pada pernyataannya. “Anak-anak diikat secara bersama-sama kemudian sang algojo bergantian menyembelih leher mereka… lalu yang lainnya juga dilempar ke dalam bangunan yang sedang terbakar,” kata Lake.

Hingga puluhan ribu korban diyakini tewas dalam konflik yang berkecamuk di wilayah Sudan Selatan yang sudah berjalan hingga 18 bulan ini. Walau demikian jumlah pasti terkait jumlah korban tidak pernah bisa dikonfirmasi. Bulan Mei yang lalu, sedikitnya 129 anak tewas pada negara bagian yang bernama Unity, yang jadi lokasi sejumlah pertempuran terganas selama perang sipil itu.

Tercatat bahwa perang sipil tersebut pecah di bulan Desember 2013 silam saat Presiden Salva Kiir menuding mantan wakilnya, yaitu Riek Machar sedang merencanakan aksi kudeta. Semenjak itulah serangkaian aksi pembantaian berbalas terjadi serta sanggup memecah-belah persatuan negara yang juga dilanda kemiskinan tersebut.

“Kekerasan kepada anak-anak Sudan Selatan sudah menyentuh level baru dari kebrutalan,” ujar Lake. Hingga ribuan bocah sudah diculik dan dipaksa turut bertaruh nyawa dalam pertempuran. “Selain itu, anak-anak juga dengan agresif direkrut oleh kelompok bersenjata di kedua belah pihak dalam jumlah yang sangat mengkhawatirkan. Diperkirakan ada sekitar 13.000 anak telah dipaksa ambil bagian dalam konflik itu,” terang Lake. Bagaimanapun, anak-anak hanya akan menjadi korban dalam konflik semacam ini.

“Atas dasar kemanusiaan serta kesusilaan publik, kekerasan kepada kaum yang tidak bersalah ini harus segera diakhiri,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *