Berita Mancanegara – Lawan China, Obama Cabut Embargo Senjata Vietnam?

Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengumumkan pencabutan sepenuhnya terhadap embargo penjualan senjata serta perlengkapan militer pada Vietnam yang sudah berlangsung selama puluhan tahun lamanya. Seperti yang dilaporkan CNN Senin (23/5), Obama menyebut pencabutan embargo ini adalah bagian dalam kerja sama pertahanan yang makin erat diantara 2 negara. “Kami datang sebagai simbol ikatan baru yang sudah kami bangun selama beberapa dekade belakangan serta kemitraan komprehensif yang telah kami jalin dalam masa kepresidenan saya,” ujar Obama.

Pada konferensi pers bersama Presiden Vietnam, Tran Dai Quang, Obama sempat membantah bahwa pencabutan embargo ini adalah upaya negaranya dalam menandingi kekuatan China yang semakin berkembang di wilayah tersebut. Obama justru menjelaskan bahwa pencabutan embargo ini adlah wujud dari suatu keinginan yang kuat demi normalisasi hubungan diantara AS dengan Vietnam.

Obama menegaskan bahwa pencabutan embargo ini berdasar pada perbedaan ideologis diantara kedua negara. Ia juga mempertahankan putusannya dalam mencabut embargo senjata walau Vietnam masih mempunyai sejumlah catatan kelam sehubungan dengan penegakkan Hak Asasi Manusia, yang termasuk memenjarakan para pembangkang serta macetnya reformasi politik. Obama mengatakan bahwa penjualan senjata pada negara itu selalu dievaluasi kasus per kasus.

Saat memberikan sambutan Obama juga mengucap terima kasih pada Vietnam yang telah membantunya dalam menangani kisah perang yang menyakitkan diantaranya dengan melakukan pencarian veteran yang hilang, penghapusan ranjau darat serta pembersihan Agen Oranye.

Agen Oranye alias “Super Oranye” adalah istilah julukan yang diberikan pada herbisida serta defolian yang dimanfaatkan militer AS saat peperangan herbisida saat Perang Vietnam. pada peperangan tersebut, banyak herbisida, termasuk halnya Agen Oranye, dipakai menghancurkan produksi bahan pangan serta pepohonan yang selalu dijadikan persembunyian musuh.

Pada April 1975, perang Vietnam berakhir dengan jatuhnya Saigon, yang kini telah berubah nama Ho Chi Minh, usai AS menarik mundur pasukannya sementara Vietnam Utara melakukan serangan besar-besaran demi menyatukan kembali tanah air mereka di bawah bendera komunisme.