Berita Lokal – Diprotes, Perlakuan BKSDA Bengkulu Terhadap Harimau Sumatera
2 min read
Terancam kritis, Harimau Sumatera kini masuk dalam daftar merah milik Badan Konservasi Dunia, IUCN. Oleh karena itu, pastinya ada perlakuan khusus bagi jenis harimau tersebut. Namun sayangnya yang terjadi di Bengkulu tidak demikian, 2 harimau ditempatkan dalam kandang kecil seperti kandang untuk ayam potong pada kantor Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu.
Pihak Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) pun menyesalkan keadaan 2 harimau itu lantaran ditempatkan dalam kandang kecil yang tak layak hingga 7 bulan lamanya. “Harimau ditaruh dalam kandang kecil seperti untuk kandang ayam potong merupakan tindakan yang amat salah. Saya anat menganjurkan supaya BKSDA Bengkulu lekas memindahkan harimau Sumatera itu pada kandang lebih layak,” ujar Gunung Gea, Direktur dari Yayasan SCORPION, Kamis (24/9/2015).
“Harimau Sumatera ini amat membutuhkan pertolongan sebelum tewas dalam kandang kecil itu sebab dengan dalam kandang seukuran itu, kedua satwa harimau ini tak dapat bergerak leluasa,” lanjut Gunung Gea. Hal yang senada pun terucap dari Marison Guciano, Direktur IFOTA. Ia mengatakan, kedua harimau tersebut perlu ditempatkan dalam tempat yang lebih layak. “Saya tak paham kenapa 2 harimau super langka ini disimpan dalam kandang kecil semacam itu. BKSDA Bengkulu harusnya bisa mengambil tindakan serius demi mencari solusi supaya kedua harimau itu mendapat kandang lebih baik,” ujar Marison.
Satu dari 2 harimau itu berjenis kelamin jantan dan dinamai Giring. Petugas BKSDA berhasil menangkapnya di bulan February 2015 yang dengan memakai kandang perangkap. Kini sudah 7 bulan berlalu, nyatanya Giring masih saja tetap tinggal dalam kandang perangkap yang digunakan untuk menangkapnya itu.
Sementara harimau lainnya dari jenis kelamin betina. Harimau ini diberikan nama Elsa. Nasibnya pun tak beda jauh dengan Giring, ia juga ditempatkan dalam kandang kecil yang memang menyerupai kandang untuk menampung ayam potong. Kedua harimau tersebut saat ini adadi kantor BKSDA Bengkulu. Sampai dengan berita ini ditulis, masih belum ada keterangan secara resmi dari pihak BKSDA Bengkulu terkait protes tersebut.
