Berita Internasional – Ribuan Demonstran Banjiri Bangkok

Sejumlah hingga ribuan orang demonstran sedianya akan kembali memenuhi kawasan Bangkok, ibukota dari Thailand pada hari ini. Aksi unjuk rasa tersebut sengaja dilakukan guna menghimpun lebih banyak lagi dukungan dalam upaya penggulingan dari pemerintahan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra. Sedianya bahwa aksi demo “latihan” tersebut diadakan untuk menyambut rencana dari oposisi dalam melumpuhkan Bangkok untuk 19 hari lamanya. Insiden tersebut rencananya akan dimulai tanggal 13 Januari besok dan akan diwarnai dengan berbagai macam aksi demonstrasi skala besar. Demikianlah seperti yang diberitakan oleh kantor AFP, hari Kamis (9/1/2014).

Aksi demo besar-besaran tersebut rencananya dilangsungkan guna memprotes rencana dari PM Yingluck untuk menggelar pemilu tanggal 2 Februari yang akan datang. Rencananya, para demonstran tersebut akan mencegah aspek pemerintahan dalam berfungsi dengan cara memblokir sejumlah jalan-jalan yang besar serta beberapa persimpangan yang ada di Bangkok. Massa dari demonstran juga ingin mengganggu aliran listrik serta air ke sejumlah gedung-gedung milik pemerintah.

Hingga ratusribuan orang demonstran ini mendirikan sejumlah panggung besar pada beberapa persimpangan jalan utama untuk melumpuhkan kota Bangkok. Sebagai bentuk respons terhadap rencana “shutdown Bangkok” itu, maka pihak pemerintah Thai pun berencana mengerahkan sampai 15 ribu tentaranya ke kota Bangkok. Mereka dituugaskan untuk mengamankan sejumlah gedung pemerintahan serta mencegah adanya bentuk kekerasan maupun kerusuhan.

Diketahui bahwa beberapa aksi protes marak terjadi di Thailand mulai 31 Oktober silam usai pemerintah memberikan RUU amnesti yang memberikan ampunan untuk kakak lelaki dari Yingluck, yaitu mantan PM Thaksin Shinawatra. Seperti yang telah dikabarkan, Thaksin terguling oleh kudeta militer tahun 2006 silam. Dia lalu mengasingkan diri ke luar negeri di tahun 2008 guna menghindari penjara dua tahun dalam kasus korupsi.

Pihak oposisi telah menuding bahwa Thaksin mengontrol pemerintahan Yingluck serta menyerukan wanita tersebut dan meletakkan jabatannya. Meski kian didemo, Yingluck tetap menolak untuk mengundurkan diri. Yingluck punkemudian mengumumkan menggelar pemilu Februari mendatang sebagai gantinya. Akan tetapi, opsi tersebut ditolak demonstran yang telah antipemerintah. Para demonstran khawatir bahwa pemilu itu hanya digunakan guna melanggengkan dominasi politik dari dinasti Shinawatra.