Berita Internasional – Pulihkan Gaza, Siapkan Rp 3,4 Triliun

Di waktu pembicaraan demi memantapkan adanya gencatan senjata berjangka panjang diantara Israel serta Hamas yang masih berlangsung di Kairo, Mesir, para masyarakat Gaza terlihat tengah memunguti sisa puing dari konflik yang pecah hingga 50 hari lamanya dan telah menewaskan hinga 2.200 orang tersebut. Warga di wilayah Gaza pun juga mulai tinggalkan kamp pengungsian serta tempat perlindungan milik PBB dengan harapan bahwa gencatan tersebut dapat bertahan.

Tetapi pada di yang sisi lain, cukup banyak mereka yang sudah tidak lagi mempunyai rumah yang menjadi tempat tujuan. Sejumlah lebih dari 20.000 unit rumah dilaporkan hancur serta tidak dapat dihuni kembali lantaran serangan udara militer Israel dimana mereka mengklaim bahwa bangunan yang telah mereka hancurkan tersebut dipakai Hamas demi maksud militer. Dari catatan pihak PBB, sedikitnya ada 300.000 orang warga Gaza yang berlindung pada sejumlah sekolah yang dipakai oleh PBB serta 500.000 orang lebih “tercabut dari bagian akar” dikarenakan konflik tersebut.

Adalah Pierre Krahenbuhl selau Komisioner Jenderal UNRWA, yang meminta agar komunitas internasional menyumbangkan dana senilai 295 juta dollar setara Rp 3,4 triliun demi operasi pemulihan dari pasca-perang. Pihak Kementerian Kesehatan Palestina juga menyatakan bahwa, 2.139 orang, yang sebagian besar merupakan warga sipil serta termasuk juga 490 anak, tewas pada konflik yang mana diawali operasi militer bernama Protective Edge digelar Israel pada 8 Juli yang lalu. Di pihak Israel, “sekedar” 64 prajurit serta 6 sipil yang termasuk sosok bocah laki-laki yang berusia 4 tahun tewas usai sebuah roket dari Hamas menghantam rumah di Eshkol.

Pihak Angkatan Darat Israel (IDF) mengaku sedikitnya 3.700 roket dilontarkan dari wilayah Gaza ke Israel sampai dengan 20 Agustus yang lalu. Pihak IDF pun mengklaim pula sudah menghancurkan sejumlah 32 terowongan pihak Hamas serta membunuh sejumlah 750 tersangka yang merupakan anggota dari militan serta para komandan dari kelompok Hamas yang dituding Israel menjadi biang atas aksi roket dari kawasan Gaza tersebut.