Berita Internasional – Menlu Prancis Kecam Pembantaian Gaza

Seperti yang diketahui bahwa pihak Israel meneruskan aksi pengeboman ke Jalur Gaza dan  menghantam pada lebih dari 70 buah sasaran, yang termasuk beberapa masjid serta kompleks olahraga. Di sisi lain, kelompok militan asal Palestina pun ikut melanjutkan serangan mortirnya atas wilayah Israel.

Maka pertumpahan darah pun terus saja terjadi pada kawasan Gaza. Laurent Fabius, Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis pun serukan gencatan senjata dengan sifatnya segera diantara Israel serta Hamas demi menghentikan terjadinya konflik berkepanjangan di Gaza. “Dari Israel serta di Gaza, situasinya amat sulit,” kata Fabius setiba di Brussels, Belgia guan mengikuti pertemuan bersama para menlu dari Uni Eropa.

Selain itu, Fabius juga mengecam aksi pembantaian warga sipil yang kian marak di Gaza. “Tidak ada satupun hal yang dapat menjustifikasi serangan serta pembantaian yang tetap berlangsung, dan tidak ada manfaatnya selain halnya merenggut korban baru serta meningkatkan level ketegangan serta kebencian,” lanjutnya. “Prancis segera bertindak tegas guna mendesak adanya gencatan senjata dengan segera,” ditegaskan Fabius sesuai dilansir oleh kantor berita AFP, hari Selasa (22/7/2014).

Sejumlah pemimpin dunia juga sudah mendesak kepada kelompok Hamas agar mau menerima proposal terkait gencatan senjata tawaran Mesir. Akan tetapi Hamas tetap menolak gencatan senjata bersama Israel bila tidak diikuti oleh syarat tertentu. Pihak Hamas ingin Israel serta Mesir mencabut blokade terhadap wilayah Gaza untuk syarat dalam gencatan senjata itu. Hingga kini, hampir sejumlah 600 orang warga Palestina dilaporkan tewas serta 3.600 orang lebih dinyatakan terluka selama gelar operasi pihak militer Israel yang berlangsung semenjak 8 Juli yang lalu.

Pada pihak Israel, sejumlah 7 tentara diketahui tewas pada pertempuran melawan para pejuang Hamas di hari Senin, 21 Juli kemarin. Maka total sejauh ini tercatat sudah 25 orang tentara Israel yang diketahui tewas dalam operasi militer di wilaah Gaza tersebut. Diketahui pula bahwa angka ini merupakan 2 kali lipat lebih dari total korban jatuh pada Israel selama pelaksanaan serangan darat pada kawasan Gaza di tahun 2009 yang lalu.