Berita Internasional – Gencatan 72 Jam Antara Israel Dengan Hamas

Langkah gencatan senjata diantara pihak Israel dengan Hamas pada Jalur Gaza sudah dimulai pada hari ini. Gencatan yang sedianya berlangsung selama 72 jam ini sudah digelar sejak pukul 8 pagi tadi waktu setempat. Sesuai dengan apa yang diberitakan oleh AFP, pada Selasa (5/8/2014), selang beberapa menit saja sebelum gencatan senjata tersebut dimulai, peringatan sirene serangan udara dibunyikan pada Yerusalem serta Tel Aviv ketika sejumlah militan Hamas juga menembakkan sejumlah roket menuju kawasan Israel tengah.

Hal yang serupa juga terjadi pada wilayah Gaza. Saat itu, angkatan Udara Israel sedang melaksanakan setidaknya 5 serangan udara sebelum gencatan tersebut dimulai. Sebelum dimulai gencatan senjata atas mediasi dari pihak Mesir tersebut, pasukan militer Israel sudah ditarik mundur sepenuhnya pada wilayah Gaza. Peter Lerner, Juru bicara militer Israel mengatakan bahwa pasukan Israel segera ditempatkan pada luar dari Gaza dengan posisi defensif atau bertahan.

Kesepakatan terkait gencatan selama 72 jam tersebut tercapai pada perundingan yang berjalan di Kairo, Mesir, yang hanya berselang beberapa hari usai rencana dari gencatan senjata hingga 3 hari tak dapat diterapkan di hari Jumat (1/8). Pertumpahan darah pada wilayah Gaza, hingga kini sudah menewaskan 1.800 warga Palestina lebih serta 64 tentara dari pihak Israel juga 3 sipil Israel. Kalangan dunia masih saja menyerukan supaya kedua belah pihak bersepakat melaksanakan gencatan senjata dengan jangka waktu lebih lama lagi.

Ban Ki-moon, Sekjen PBB pun juga menyambut baik terkait hal ini serta menyerukan agar semua pihak mau menahan dirinya. “Terkait dengan hal ini, beliau (Ban) menyambut dengan baik keterlibatan secara proaktif delegasi dari Palestina pada kepemimpinan dari Presiden Abbas,” demikianlah pernyataan dari kantor Ban dan dilansir oleh kantor AFP, pada Selasa (5/8/2014).

Ban juga mendesak Israel juga Hamas agar lakukan dialog demi menyelesaikan masalah yang ada diantara kedua pihak. “Dialog ini merupakan satu-satunya cara guna hentikan kekerasan yang terus berkelanjutan, dan telah menelan hingga begitu banyak korban jiwa,” lanjut Ban sambil menjanjikan dukungan penuh dari PBB terhadap dialog itu.