Berita Bola – Valdano: Mourinho Mengacau Madrid
2 min read
Sosok pemain legendaris Real Madrid yaitu Jorge Valdano, mengungkit perseteruannya bersama Jose Mourinho. Valdano melontarkan sebuah pernyataan makian pada sosok manajer Chelsea tersebut. Valdano serta Mourinho memang mempunyai hubungan kurang baik ketika masih bekerja bersama di tim Madrid. Valdano hijrah dari Santiago Bernabeu tahun 2011, 2 tahun sebelum sosok Mourinho pindah.
Valdano menilai Mourinho bertanggung jawab penuh atas rentetan insiden memalukan serta kegagalan tim Madrid dalam mendominasi Spanyol serta Eropa, saat melatih klub tersebut 2010-2013. Valdano adalah Direktur Olahraga Madrid saat Mourinho hadir di klub itu. Mei 2011, Valdano diberitakan dipecat oleh Madrid. Dari pemberitaan Spanyol, Madrid berhentikan Valdano lantaran Mourinho yang kesulitan untuk bekerja sama dengan dirinya.
“Saya tidak pernah dengar pernyataan secara terbuka ataupun pribadi dari sosok Mourinho yang cukup penting diingat,” kata Valdano, pada bukunya “Sebelas Kekuatan Pemimpin”. “Ia merupakan karakter yang menghasilkan kegaduhan serta kekosongan. Saya tidak dapat memahaminya lantaran ia di seberang sensitivitas dari saya. Kecerdasan serta ego merupakan musuh. Saat keduanya berperang, maka ego menjadi pemenangnya.” “Jika Josep Guardiola diibaratkan Wolfgang Amadeus Mozart, maka Mourinho menjadi Antonio Salieri. Dia bisa jadi musisi yang hebat, bila tak pernah ada Mozart,” kata Valdano.
Selama diasuh Mourinho, Madrid berhasil menjuarai Copa del Rey 2011, Primera Division 2012 dan Piala Super Spanyol 2012. Dalam periode itu pula, Madrid menerima kritik serta sorotan negatif banyak kalangan, berhubungan dengan sosok Mourinho. Hal yang menjadikan Madrid disorot antara lain insiden colok mata Mourinho pada Tito Vilanova (almarhum) pelatih Barcelona saat pertandingan leg yang kedua edisi Piala Super Spanyol dari Camp Nou, pada Rabu (17/8/2011) silam.
Mourinho juga sempat disebut-sebut oleh media Spanyol mempunyai masalah personal bersama Iker Casillas serta hal ini kian merusak keharmonisan di kamar ganti Madrid, sebagian dari pemain mendukung keberadaan Casillas namun sebagian yang lain mendukung sosok Mourinho. Usai berpisah di Juni 2013, Madrid pun mengangkat Carlo Ancelotti menjadi pelatih. Bersama asuhan Ancelotti, Madrid juarai Liga Champions 2014, Piala Super UEFA 2014, serta Copa del Rey 2014.
