Berita Bola – Teknologi Untuk Minimalisasi Kelicikan Pemain
2 min read
Graham Poll, mantan wasit dari Inggris, mendukung rencana dari Sepp Blatter, Presiden FIFA yang diketahui ingin memasukkan sistem pengambilan keputusan lewat tayangan ulang dari video pada suatu pertandingan. Seperti yang diketahui sebelumnya bahwa Blatter tengah mempertimbangkan guna memberi kesempatan kepada para pelatih untuk ajukan protes pada wasit terkait keputusan yang dijatuhkan di lapangan. Bila sudah disepakati, maka nantinya tiap pelatih dapat ajukan permohonan untuk tayangan ulang terhadap sebuah persitiwa yang akan diambil per babaknya dalam sebuah pertandingan. Akan tetapi, pihak pelatih sekedar diperbolehkan untuk memintanya ketika pertandingan sedang berhenti, seperti halnya bola keluar ataupun telah terjadi suatu pelanggaran.
Sistem semacam ini telah digunakan pada sebuah cabang terkemuka di American Football. Sedangkan pada sepak bola, sistem semacam ini kemungkinan besar akan diujicoba pada Piala Dunia U-20 2015 yang segera berlangsung pada Selandia Baru. “Ini merupakan ide yang sangat bagus. Permainan pada saat ini memang berlangsung dengan cepat. Para pemain juga sudah lebih licik dari mereka yang sebelumnya. Namun sayangnya, itu adalah fakta dari kehidupan, maka wasit pun memerlukan bantuan pula,” terang Poll pada BBC Radio 5 Live. Bagaimanapun juga wasit juga harus dapat membuat keputusan seketika saat terjadi insiden di lapangan. Dalam hal ini kejelian dan ketegasan amat diperlukan.
Poll juga sempat menyoroti terkait sebuah insiden handball yang dilakukan oleh Thierry Henry pada saat melakoni laga play-off edisi Piala Dunia 2010 diantara timnas Perancis lawan Irlandia. Akibat dari kejadian tersebut, Henry pada akhirnya berhasil mencetak sebuah gol kemudian membawa timnas Perancis melaju pada Piala Dunia 2010 dalam kemenangan agregat 2-1. “Setiap orang yang menyeksikan pertandingan dari televisi bisa tahu hanya dalam hitungan detik akan adanya sebuah kesalahan yang telah jelas diperbuat oleh seseorang. Hal ini tak lain dan juga tak bukan merupakan sang wasit. Dan hal itu sangatlah tidak adil,” tambah Poll. “Saya pun mendukung adanya beberapa teknologi di dalam permainan sepak bola.”
