Berita Bola – Perbedaan Persepsi Brasil vs Belanda

Laga perebutan tempat ketiga dari Estadio Nacional, Brasilia, Minggu (13/7/2014) dinihari yang mempertemukan Brasil dengan Belanda ternyata diselimuti oleh sudut pandang yang berbeda pula oleh kedua negara. Tempat ketiga penting bagi timnas Brasil. Luis Felipe Scolari harus menyelamatkan tim usai hasil mengecewakan 1-7 oleh Jerman pada semifinal Rabu lalu.

“Hidup terus berjalan. Dan tim ini punya tujuan baru,” ujar Scolari. Tujuan itu yakni kalahkan Belanda dan finish di tempat ketiga. Posisi itu dapat menyelamatkan muka Thiago Silva dkk setelah kekalahan kedua kalinya meraih gelar pada kandangnya sendiri. Kegagalan yang pertama saat gelaran Piala Dunia 1950. Jika tim Selecao melihat pentingnya pertandingan itu, berbeda dengan De Oranje. Kekecewaan saat gagal ke final dan mengulang pencapaian dari empat tahun yang lalu terpancar dalam kata-kata Louis van Gaal.

“Saya pikir ini seperti 10 tahun lalu dan saya katakan ini sudah berulang kali. Kami tak bermain demi tempat ketiga. Ini tak penting,” ujar pria pengasuh Manchester United usai Piala Dunia 2014 ini. Pencapaian dari Belanda terhenti di babak 4 besar usai tumbang dalam pertempuran dramatis dengan Argentina pada Arena Corinthians, pada Kamis kemarin. Bermain imbang dengan tanpa gol dalam waktu yang normal 2X45 menit.

Kedudukan 0-0 sampai dengan babak perpanjangan berakhir. Dan dilanjutkan dengan babak adu penalti, tetapi dewi fortuna masih tak memihak pada Belanda. Argentina mengakhiri pertandingan pada kemenangan 4-2. “Kami telah kalah pada laga yang penting, semifinal lewat penalti Argentina usai tampil bagus pada sepanjang turnamen. Kini, jika kalah lawan Brasil, kami akan akhiri turnamen dalam 2 kekalahan yang berturut-turut. Harusnya tak seperti itu,” ujar Van Gaal.

Pernyataan sama diungkapkan oleh Arjen Robben. Winger dari Bayern Munchen itu menjadi satu pemain yang tak mau bermain pada pertandingan tempat ketiga. “Saya pikir kita pulang saja. Kami harus mainkan pertandingan seperti ini dan dimana tak ada yang ingin memainkannya. Aku pun tak berpikir untuk hal itu dan kemungkinan tak akan pernah,” kata Robben.