Berita Bola – Juve Takkan Membiarkan Roma Bernapas

Arturo Vidal, Gelandang Juventus meminta supaya timnya agar bermain menyerang ketika meladeni AS Roma dalam laga lanjutan Liga Serie-A, pada Stadion Juventus, Turin, hari Minggu (5/10/2014). Nyonya Besar tercatat sementara unggul sebagai pemuncak klasemen Serie-A yakni dengan kumpaulan 15 poin dalam 5 laga yang telah dilakoni. Pencapaian itu kian sempurna dengan rekor catatan tidak pernah kebobolan hingga lima kali pertandingan. Sementara Roma diketahui menguntit Juve pada peringkat yang kedua. Anak asuh Rudi Garcia itu hanya kalah dalam hal produktivitas gol atas Andrea Pirlo cs.

“Kami harus segera menyerang mereka serta tak biarkan Roma untuk sekedar bernapas maupun mainkan permainannya. Bagi saya, pertandingan lawan Roma mempunyai kenangan tersendiri sebab aku dapat mencetak gol ketika melawan Giallorossi dari Turin,” ujar Vidal. “Mereka mempunyai pemain cepat serta berkualitas maka dari itu mereka pun akan bermain menyerang. Kami kemungkinan akan memiliki mempunyai kualitas berbeda. Tetapi, kami lebih memilih untuk tampil sebagai satu tim serta akan lebih banyak menguasai laga.”

“Akan ada banyak tekanan untuk kami sebab Juventus selalu lebih sering mendapat tekanan dibanding tim yang lain. Kami juga 3 kali berturut-turut merebut scudetto maka tiap lawan pun akan tampil dengan habis-habisan ketika melawan tim kami. Saya menyukai ini sebab tekanan akan membuat Anda menjadi kuat,” katanya. Vidal juga sempat mengungkapkan bahwa Francesco Totti adalah pemain yang menjadi idolanya. Walau sudah berusia 38 tahun, sosok Totti masih nampak begitu tajam. Striker asal Italia itu mencetak sebuah gol yang berhasil membuat timnya sukses menahan imbang tim Manchester City dalam skor 1-1 di Liga Champions.

“Totti telah menjadi juara sejak aku masih kecil. Dia adalah jenius serta seperti biasanya kami perlu menggunakan intensitas serta agresi guna membendung dia. Lalu apakah saya dapat mencetak gol pada Liga Champions saat usia 38 tahun ini? Oh, tentu itu akan sangat sulit. Tipe permainan saya menguras banyak energi serta aku tak tahu apakah aku sanggup berada pada keadaan prima saat berusia 38 tahun” membandingkan sosoknya sendiri dengan Totti.