Berita Bola – Adu Bunuh Diri Antara PSS Dengan PSIS
2 min read
Kali ini dunia sepak bola Indonesia lagi-lagi tercoreng usai gelaran laga Divisi Utama yang terjadi diantara PSS Sleman lawan PSIS Semarang dari Stadion Sasana Krida, Sleman, pada hari Minggu (26/10/2014). Dalam laga itu diwarnai dengan 5 kali gol bunuh diri. Kelima gol bunuh diri tersebut sengaja diciptakan kedua kubu yang sedang berhadapan. Gol angka PSS diciptakan oleh para pemain PSIS sendiri, yaitu Fadly Manan (90) serta Koemadi (90 dan 90+3). Di lain pihak, gol bagi PSIS diciptakan dari gol bunuh diri para pemain PSS, antara lain dari Hermawan (86) serta Agus Setiawan (88).
Pada sebuah video yang berdurasi 12 menit 39 detik dan diunggah pada situs YouTube, nampak kedua kubu seakan sangat tak nafsu untuk bertanding. Di menit akhir, sejumlah pemain PSS terlihat hanya berkumpul dan sekedar mainkan bola pada area pertahanan mereka sendiri. Bahkan, dalam sebuah kesempatan pada 2:07, salah seorang pemain PSIS ada di bawah gawang milik tim lawan, PSS. Alih-alih hendak mencetak gol, namun pemain ini malah menjaga gawang milik lawannya dan sempat menahan bola hasil tendangan bunuh diri pemain PSS pada gawangnya sendiri.
Belum diketahui apa yang ada di pikiran mereka, pemain PSS pun pada akhirnya 2 kali memasukkan bola pada gawang mereka sendiri. Dan lebih parahnya lagi adalah unggul 2 gol malah tak menjadikan pemain PSIS menjadi senang. Tim lawan malah membalas aksi aneh itu dengan cara turut lakukan gol bunuh diri di saat laga masuk ke menit-90. Laga tersebut juga sempat dihentikan usai sejumlah pemain PSS secara tiba-tiba terjatuh tanpa sebab jelas.
Pergantian pun lalu dilakukan sebab sejumlah pemain yang berjatuhan tersebut dinilai alami cedera. “Kemenangan” dari PSS pada akhirnya ditentukan gol bunuh diri punggawa PSIS sendiri, Koemadi. Tetapi, anehnya Koemadi malah nampak terlihat bahagia dan lakukan selebrasi setelah membobo gawang timnya sendiri. Pertandingan ini terjadi sebab kedua tim dikabarkan tak mau menang demi menghindari berjumpa dengan Borneo FC di semifinal beralasan aspek nonteknis yang lekat di sana.
