Bencana Internasional Terkini – Haiyan Minta Korban Lebih dari 100 Nyawa

Sebuah topan bernama Haiyan yang digadang gadang menjadi topan terkuat yang pernah menghantam Filipina tercatat telah menyebabkan korban tewas sedikitnya 100 orang warga. Jumlah tersebut diperkirakan masih akan terus bertambah mengingat upaya penyelamatan yang tak kunjung rampung karena terkendala faktor komunikasi dan juga peralatan.

Memang yang diketahui, sesuai yang diberitakan oleh laman Reuters pada hari ini, topan tersebut sudah mulai menunjukkan indikasi melemah. Dari yang diketahui sebelumnya, Topan  Haiyan itu menempati badai dengan kategori 5, saat ini statusnya telah menurun menjadi badai berkategori 4. Akan tetapi, para petugas penyelamat dan juga tentara menyatakan belum mampu menjangkau sejumlah daerah yang aksesnya menjadi terputus akibat topan ini.

Topan ini dilaporkan sempat menerjang enam kawasan di wilayah Filipina. Kejadian itupun mengakibatkan sejumlah bencana antara lain adalah pohon tumbang, rusaknya rumah permukiman warga, banjir besar, terputusnya sejumlah jaringan telepon dan juga listrik, serta terputusnya akses jalan-jalan yang menjadi penghubung ke kawasan tersebut. Hal itulah yang kemudian mempersulit petugas penyelamat untuk menuju lokasi dan lambat dalam mendata kerusakan maupun jumlah korban yang jatuh.

Pemerintah Filipina belum dapat melanjutkan komunikasi dengan pejabat di kota Tacloban, yaitu kota yang berpenduduk kurang lebih 220 ribu jiwa. Kota tersebut adalah kota yang mengalami kerusakan terparah akibat serangan topan ini. Namun, salah seorang pejabat senior setempat memberikan perkiraan setidaknya 100 orang tewas. “Banyak mayat yang tergeletak di jalanan,” dikatakan Kapten John Andrews, seorang Wakil Direktur Jenderal Otoritas Penerbangan Sipil di Filipina.

Akan tetapi, pihak badan bencana nasional belum dapat mengkonfirmasi korban yang jatuh dengan pasti. “Hampir seluruh rumah hancur,” terang Mayor Rey Balido, juru bicara dari badan bencana nasional. Terputusnya jaringan komunikasi yang membuat Rey beserta timnya kesulitan melakukan evakuasi.

Meskipun menimbulkan banyak kehancuran, para ahli meteorologi Filipina mengatakan bahwa topan ini tak akan memberikan akibat terburuk, seperti halnya banjir besar ataupun tanah longsor. Hal ini dikarenakan oleh, topan yang bergerak dengan sangat cepat. Topan diramalkan segera meninggalkan wilayah Filipina.