Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Mancanegara – Militer Jajah Tanahnya, Masyarakat Adat Filipina Berdemo

2 min read

Masyarakat adat asal Pulau Mindanao dari Filipina selatan yang jumlahnya mencapai ratusan menggeruduk ibu kota Manila di hari Senin (26/10) kemarin mengawali rencana protes sepekan. Masyarakat Lumad itu mendesak langkah demiliterisasi pada tanah yang sudah mereka huni turun temurun. Adalah datu Kaylo Bontolan, anggota dari Suku Manobo Mindanao sudah menghuni tempat evakuasi 5 bulan lamanya dengan keluarga serta ratusan warga suku yang lain.

Lokasi evakuasi tersebut panas, sempit serta jauh dari tempat dirinya bekerja. Akan tetapi ia terpaksa tinggal di tempat itu menyusul serangkaian pembunuhan saudara sukunya hingga berlanjutnya aksi militerisasi pada tanah sukunya itu. “Saya merasa sedih, tak puas, serta marah sebab di tanah saya sendiri, pasukan Filipina seharusnya menolong kami, tetapi mereka justru mendukung korporasi. Mereka merampas tanah serta penghidupan kami,” katanya pelan seperti dilansir Channel NewsAsia, pada Selasa (27/10).

Ia adalah orang Lumad, sebutan untuk 18 suku adat di Mindanao. Ia merupkan satu dari anggota konvoi 800 demonstran yang bertolak ke Manila untuk memperjuangkan nasib mereka. Dalam sepekan mendatang, serangkaian pawai, dialog, serta aksi kampanye atas penderitaan mereka akan digelar.

Orang Lumad hidup di tanah yang kaya akan sumber daya, memicu pertikaian tiada henti demi sumber daya yang ada di tanah mereka itu. Saat ini wilayah tersebut sedang di-militerisasi lantaran ancaman kelompok pemberontak serta organisasi ekstremis. Orang Lumad sendiri kerap menjadi korban pertikaian. Ada beberapa laporan pembunuhan terhadap anggota suku, termasuk advokat yang rajin memprotes adanya pelanggaran hak, tambang, serta konversi lahan.

Sejak Maret sampai Oktober 2015, PBB sudah mencatat pembunuhan terhadap 14 pemimpin Lumad, aktivis, serta warga bahkan anak-anak. Bahkan serangan pada sekolah adat serta guru juga pernah dilaporkan. Protes orang Lumad ini ternyata berhasil menarik perhatian publik Filipina bahkan dunia. Bagi anggota suku seperti halnya Bontolan, mereka berjuang demi pilihan hidup serta tanah yang sudah dimiliki leluhurnya ratusan tahun lamanya. Merupakan sebuah perjalanan panjang, tetapi mereka tetap yakin bahwa hasilnya setimpal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *