Berita Artis Teraktual – Celana Dalam dan Bra AA Jadi Bukti Kasus Prostitusi Artis

Sepasang celana dalam juga bra milik seorang artis yang berinisial AA menjadi saksi bisu persidangan sosok mucikari prostitusi kelas artis, Robbi Abbas. Kuat dugaan, AA yang ikut terjaring dalam kasus prostitusi Robbi Abbas ini adalah artis hot Amel Alvi. Minola Sebayang yang merupakan pengacara untuk Amel Alvi yakin bahwa barang bukti celana dalam serta bra dalam persidangan sang mucikari tidak boleh diungkapkan pada publik. “Kami memilih no comment saja sebenarnya tentang hal itu (celana dalam serta bra),” kata Minola Sebayang ketika dijumpai dengan Amel Alvi dari kawasan Jl Kapt. Tendean, Jakarta Selatan, hari Jumat (28/8/2015).

“Persidangan seperti yang di pengadilan Jakarta Selatan itu adalah sidang tertutup bagi umum. Dalam artian bahwa materi yang terjadi ini tak dapat dipublikasikan, maka akan salah jika kita publikasikan,” terangnya. Ia juga meminta supaya bukti berupa celana dalam serta bra yang didatangkan dalam persidangan Robbi Abbas itu tidak dihubung-hubungkan terhadap kliennya, Amel Alvi. “Memang tahu dari mana (bukti adalah milik Amel Alvi), sebab jaksa agung sendiri juga bisa kena jika membeberkan yang terjadi (dalam persidangan tertutup kasus Robbi Abbas),” tegas sang pengacara.

Ketika dijumpai setelah mengisi untuk program talkshow salah satu TV swasta Jakarta, pada Jumat (28/8/2015), Amel Alvi pun memilih untuk menghindar ketika ditanyai masalah barang bukti dalam persidangan Robbi Abbas tersebut. Tidak ada sepatah kata yang keluar dari bibir Amel Alvi, yang belakangan ini juga bikin heboh lantaran tercatut dalam penggerebekan narkoba dari Makassar, ketika ditanyai oleh awak media. “Terima kasih, udah dulu yah,” ucap Amel Alvi menghindar sambil berjalan dengan cepat masuk  ke kendaraan.

Di lain pihak, Robbie Abbas sebagai tersangka penyedia jasa layanan Pekerja Seks Komersial (PSK) kalangan selebritis tersebut mengaku bahwa ia akan membeberkan identitas dari kliennya yang konon berasal dari kalangan pengusaha konglomerat hingga pejabat. Menyadari dengan siapa saja ia berurusan, sang mucikari pun membuat laporan pada pihak Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) agar diberikan perlindungan.