400 Hektare Tanaman Padi di Gunungkidul Gagal Panen Karena Kemarau Lebih Awal

400 Hektare Tanaman Padi di Gunungkidul Gagal Panen Karena Kemarau Lebih Awal – Tahun ini musim kemarau tiba lebih awal. Tanaman padi seluas 400 hektare di Gunungkidul alami gagal panen. Bantuan benih ke pusat pun telah diusulkan oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto mengatakan untuk sementara ini, lahan pertanian yang alami gagal panen khusunya untuk tanaman padi ada sekitar 400 hektare yang di akumulasikan dari 10 Kecamatan di Gunungkidul.

400 hektare lahan pertanian di Gunungkidul yang gagal panen diantaranya 194 hektare lahan di di Kecamatan Patuk, 75 hektare lahan di Kecamatan Semin, 35 hektare lahan di Kecamatan Ngawen, 32 hektare lahan di Kecamatan Pojong, 13 hektare lahan di Kecamatan Playen, 10 hektare lahan di Kecamatan Karangmojo, 8 hektare lahan di Kecamatan Nglipar, 6 hektare di kecamatan Girisubo, 25 hektare lahan di Kecamatan Gedangsari dan yang paling sedikit 2 hektare lahan ada di Kecamatan Wonosari.

Bambang juga mengatakan 400 hektare lahan yang gagal panen ini disebabkan oleh datangnya musim kemarau yang lebih awal, seharusnya di bulan April ini masih ada hujan, akan tetapi di pertengahan April hingga sekarang sudah tidak ada hujan.

Bahkan jika hujan tak juga turun hingga bulan Oktober tak menutup kemungkinan lahan pertanian yang gagal panen kian bertambah.

Untuk antisipasi hal itu kami berupaya untuk mengusulkan bantuan cadangan benih nasional dari pusat.

Para petani membuat kesalahan saat memprediksi iklim untuk bercocok tanam, padahal sebelumnya para petani sudah mendapat sosialisasi mengenai cara memprediksi iklim ketika mulai bercocok tanam dari Dinas Pertanian dan Pangan.

Untuk kedepannya kami akan menyekolahkan 20 petugas untuk belajar tentang iklim agar mereka dapat mensosialisasikan kepada para petani bagaimana cara memprediksi iklim yang bagus untuk memulai bercocok tanam.