Nasional – Dibangun dengan anggaran yang fantastis mencapai Rp 435 miliar, Jembatan Emas Babel atau jembatan buka tutup di Bangka Belitung, kini tak berfungsi lagi.
Pemerintah Provinsi Bangka Belitung menghentikan operasi buka tutupnya sehingga jembatan tidak bisa lagi dilalui kendaraan karena dinilai boros anggaran.
“Kita putuskan buka dulu jangan ditutup. Kalau ditutup risiko tinggi, kalau tidak dibuka bahaya, karena di sini pernah tiga hari solar tidak ada pasokan karena tidak bisa masuk dan tidak bisa keluar. Untuk memperkecil risiko kita buka,” kata Gubernur Bangka Belitung Hidayat Arsani, Senin (5/5/2025).
Hidayat Arsani melanjutkan penghentian operasional buka tutup jembatan dilakukan demi efisiensi anggaran. Pasalnya untuk menjalankan sistem buka tutup Jembatan Emas Babel ini menelan anggaran miliaran rupiah.
“Karena biayanya Rp 1,6 miliar setahun hanya untuk buka tutup, belum karyawannya. Jadi saya putuskan kepada rakyat Pangkalpinang dan sekitarnya untuk berputar jalur. Namun, kita upayakan pengerukan dalam waktu sesingkat-singkatnya agar selesai dan ada solusinya,” jelas dia terkait operasional Jembatan Emas Babel.
Sebab jika buka tutup jembatan tidak berfungsi dengan baik, maka kapal-kapal barang berukuran besar tidak akan bisa masuk dan keluar dari Pelabuhan Pangkalbalam, Pangkalpinang.
“Hal ini tentunya akan berbahaya dalam pemenuhan barang-barang kebutuhan pokok bagi masyarakat,” kata Hidayat.
Diketahui, jembatan ini merupakan jembatan buka tutup sistem bascule. Jembatan ini dibangun pada masa kepemimpinan Gubernur Bangka Belitung almarhum Eko Maulana Ali pada 2017.
Pembangunan jembatan dengan panjang 784,5 meter dan lebar 23,2 meter ini menghabiskan anggaran hingga Rp 435 miliar. Keberadaan Jembatan Emas Babel ini sedianya untuk memangkas jarak tempuh dua wilayah, yakin Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka. Jembatan ini juga menjadi salah satu ikon Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.