Selebritis – James Taylor Batalkan Konser Di Filipina

Pemenang penghargaan Grammy Award penyenyi James Taylor telah membatalkan konser tanggal 17 Februari 2017 di Filipina. Pembatalan konser tersebutmerupakan bentuk protes atas dugaan pembunuhan di luar hukum dalam upaya memerangi narkoba oleh Presiden Rodrigo Duterte.

“Saya tidak berpikir bahwa musik saya akan bersifat politis tapi kadang-kadang satu panggilan akan membuat sikap politik,” kata bintang Amerika Serikat tersebut yang diposting melalui media sosial Twitter serta di halaman akun Facebook miliknya.

“Untuk negara yang berdaulat untuk menuntut dan menghukum, di bawah hukum, mereka yang nertanggung jawab atas pedagangan ilegal narkoba, tentu saja, dimengerti, bahkan terpuji,” katanya yang juga menyebut bahwa ketergantungan obat-obatan terlarang adalah momok dan masalah bagi seluruh dunia.

“Tapi laporan terbaru dari Filipina dari sejumlah eksekusi yang diduga pelaku tanpa melalui proses pengadilan atau proses peradilan yang sangat memprihatinkan dan tidak dapat diterima untuk siapa pun yang mencintai aturan hukum,” tambahnya.

Duterte sendiri adalah seorang politikus provinsi yang berapi-api yang telah terpilih pada awal tahun ini oleh sebagian besar rakyat Filipina yang kemudian bersumpah untuk membunuh lebih dari 100.000 penjahat.

Kepolisian atau warga yang mencurigai pelaku telah menewaskan lebih dari 5.300 orang sejak bulan Juli yang lalu, namun pemerintahan menolak tuduhan eksekusi di luar hukum dan menegaskan bahwa mereka yang tewas oleh polisi telah menolak untuk dilakukan penangkapan dan melakukan tindakan melawan petugas polisi. Pada awal pekan ini Duterte mengatakan bahwa dia sendiri telah menewaskan sedikitnya tiga orang tersangka kriminal ketika dia masih menjadi seorang walikota dari kota Davao.

Taylor yang saat ini berusia 68 tahun telah terkenal pada tahun 1970 an dalam tulisan dan mencipatakan lagu seperti Fire And Rain, You’ve Got a Friend dan telah memenangi lima piala Grammy Award selama dirinya berkarir sebagai seorang penyanyi.

Dalam sebuah wawancara pers baru-baru ini, ia telah mengungkapkan secara terbuka bahwa dia telah pulih dari kecanduan heroin ketika masih berusia remaja, sebelum dirinya terkenal secara global.

Taylor telah memberitahu promotor lokal, Ovation Productions tentang keputusannya pada hari Selasa (20/12) kemarin dan telah menolak permintaan mereka untuk mempertimbangkan kembali keputusannya membatalkan konser.