Selebritis – Ahmad Dhani Gagas Kementerian Industri Kreatif

Sosok musisi Ahmad Dhani mengatakan kekecewaannya pada susunan Kabinet Kerja yang telah dibuat oleh Presiden Joko Widodo beserta Wakil Presiden Jusuf Kalla. Bahkan saking kecewanya, pria yang merupakan pentolan dari grup band “Dewa” tersebut berencana akan membentuk sendiri sebuah Kementerian Seni dan Industri Kreatif. Kementerian ini tak ada dalam Kabinet Kerja dan kementerian bayangan tersebut akan diperkuat oleh suatu tim yang merupakan bentukan dari Dhani sendiri. Sementara yang menjadi tujuannya adalah demi menyejahterakan para musisi serta mempermudah mereka guna go international.

“Nantinya kita ingin menghadap DPR. Mengapa anggota DPR tak mau merespons dulu tentang masalah ini? Apa seni kreatif ini dianggap gak penting? Atau sekedar lucu-lucuan aja?” kata ayah 4 anak tersebut ketika dijumpai di rumahnya yang ada di Pondok Indah, Jakarta, pada hari Jumat (31/10/2014). Usai membentuk Kementerian Seni dan Industri Kreatif, selanjutnya Ahmad Dhani menginginkan supaya pihak pengusaha bersedia untuk membantunya dalam mendanai kementerian itu. Khusus tentang hal ini, mantan suami Maia Estianty tersebut ingin untuk mengajak rekannya yang sesama musisi yang saat ini berhasil menjadi salah satu anggota DPR RI, yaitu Anang Hermansyah.

Menurut pendapat Dhani, Anang memang sudah mengenal cukup banyak pengusaha yang dapat mendanai aktivitas dalam kementerian bayangan itu. “Habis ini, saya akan datang buat ketemu sama Anang, saya mau minta dia buat back up saya soal dana. Dia kenal banyak pengusaha, biar bisa bantuin kita,” ujar Dhani pada jumpa pers hari Jumat itu). Dalam masa kampanye pada Pemilu Presiden 2014 yang lalu, Jokowi sempat menyinggung soal industri kreatif. Ketika debat calon presiden, sosok Jokowi bertanya pada rivalnya, yaitu Prabowo Subianto, terkait bagaimana cara untuk mengelola industri kreatif dimana sudah banyak digerakkan kalangan muda.

Usai Jokowi diangkat Presiden RI serta membentuk kabinetnya, tak ada kementerian yang secara khusus menangani ekonomi kreatif. Bahkan nama ekonomi kreatif hilang dari deret kementerian dalam Kabinet Kerja. Tetapi Jokowi segera membentuk sebuah badan khusus guna menangani masalah tersebut.